Chevrolet Stop Produksi Spin
JAKARTA – Raksasa otomotif asal AS, General Motors (GM), akan menutup fasilitas produksi di Bekasi dan merumahkan sekitar 500 karyawan. Pemilik merek Chevrolet itu bertransisi menjadi perusahaan distribusi di Indonesia.
Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International Stefan Jacoby menuturkan, sebagai bagian dari fokus berkelanjutan dalam memperkukuh kinerja operasi secara global, GM berencana menghentikan kegiatan produksi pada Juni 2015.
GM Indonesia, lanjut dia, tetap berada di Indonesia dengan produk-produk unggulan. Misalnya, Chevrolet Orlando, Captiva, dan Trailblazer. Pabrik di Bekasi sejauh ini memproduksi Chevrolet Spin. ’’GM Indonesia sedang mengalami transformasi yang lebih berorientasi pada pasar,’’ kata dia kemarin (26/2).
Transformasi tersebut diyakini akan memperkuat struktur bisnis dan jaringan pemasaran dengan fokus pada pengembangan merek Chevrolet, serta menghadirkan produk-produk berkualitas dan kompetitif.
Beberapa faktor turut menentukan keputusan GM. Termasuk biaya material yang tinggi dan makin berkurangnya potensi pemanfaatan pemasok dalam negeri karena skala produksi yang terbatas. Langkah yang ditempuh perseroan itu berdampak pada sekitar 500 karyawan di pabrik Bekasi.
Pabrik yang seluruh sahamnya dimiliki GM tersebut dibuka pada 1995. Kemudian, fasilitas itu diaktifkan kembali pada Mei 2013 setelah berhenti produksi pada 2005. Pabrik Bekasi saat ini memproduksi Chevrolet Spin untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor di Asia Tenggara.
Penjualan Spin jauh dari harapan. Produksinya berkisar 25 persen di antara total kapasitas, yakni 40 ribu unit per tahun. Selama 2014, Chevrolet hanya menjual 8.412 unit Spin dan mengekspor 3.000 unit. ’’Kami memiliki karyawan yang sangat andal,’’ tutur Presiden GM Southeast Asia Operations Tim Zimmerman.
Tim memahami keputusan tersebut bakal mengecewakan seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi tinggi. GM dan merek Chevrolet memiliki masa depan cerah di Indonesia. 4
Presdir GM Indonesia Michael Dunne kemarin memutuskan mengundurkan diri dan efektif pada akhir Februari untuk memulai kegiatan bisnis pribadi yang merupakan keahliannya. (gen/c14/oki)