Kritik Netanyahu, Hubungan AS-Israel Renggang
WASHINGTON – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel tidak lagi hangat. Setelah perbedaan visi dalam konflik abadi Israel-Palestina, kini program nuklir Iran menjadi faktor lain yang mempertegas keretakan kedua negara. Washington mengkritik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang salah analisis terhadap Iran.
Kemarin (26/2) Menteri Luar Negeri John Kerry menyebut, pandangan Netanyahu terhadap program nuklir Negeri Para Mullah tersebut tidak benar. Alasan itulah yang membuat Israel dengan mudahnya menolak ajakan berdiskusi dengan Iran. Pemerintahan Netanyahu sudah terlalu yakin pada pandangan mereka tentang Iran dan program nuklirnya.
Padahal, belakangan, terbukti bahwa Netanyahu salah sejak 2012. Awal pekan ini, dua media independen mengungkapkan hasil temuan Mossad tentang Iran yang bertolak belakang dengan pemaparan Netanyahu di hadapan PBB pada tahun yang sama. Saat badan NGOTOT: PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di depan pendukungnya di Partai Likud saat kampanye di permukiman Yahudi Maale Adumim. intelijen tersebut melaporkan tidak ada aktivitas mencurigakan di reaktor nuklir Iran, pemimpin 65 tahun itu malah berkata sebaliknya.
Keyakinan tersebut pulalah yang akan menjadi dasar Netanyahu saat berpidato di hadapan kongres AS pekan depan. Politikus yang akrab disapa Bibi itu menyatakan bakal membeber kebohongan Iran terkait dengan program nuklirnya. Dia yakin negara yang kini dipimpin Presiden Hassan Rowhani
JOHN KERRY, itu sedang berusaha menciptakan bom atom. Dia juga menyebut Iran tidak kooperatif dalam perundingan.
’’Dia mungkin punya penilaian yang tidak tepat (terhadap Iran dan program nuklirnya),’’ papar Kerry. Kemarin politikus 71 tahun itu menegaskan tidak akan mengomentari pidato Netanyahu. Apalagi, pemerintahan Presiden Barack Obama tidak pernah tahu tentang rencana kongres untuk mengundang Netanyahu ke AS dan berpidato di hadapan para legislator.
Para politisi Partai Republik yang duduk di kongres memang sengaja mengundang Netanyahu untuk berpi- dato pekan depan. Tetapi, rencana itu tidak pernah diinformasikan kepada Obama dan jajaran pemerintahannya. Karena itu, politisi Partai Demokrat pun berencana memboikot pidato Netanyahu di kongres pada Selasa (3/3).
Netanyahu,tampaknya,tidakterganggu dengan rencana boikot Demokrat tersebut. Kepala pemerintahan Israel itu menegaskan sudah tidak percaya pada Teheran. Dia tetap yakin Iran akan memproduksi bom atom dalam waktu sekitar tiga tahun lagi. Pada 2012, dia menyebut Iran akan menciptakan bom nuklir pada 2013.
Meski media internasional telah menyatakan Netanyahu menyimpang dari laporan Mossad, sang PM tetap percaya pada asumsinya. ’’Saya menghormati Gedung Putih. Saya menghormati presiden AS. Tapi, dalam situasi seperti ini, sudah menjadi tugas saya untuk mengerahkan segala cara demi menepis bahaya nuklir (Iran) bagi Israel,’’ ungkapnya dalam bahasa Ibrani. (AP/AFP/hep/c23/ami)