Jawa Pos

Gol Carrasco Kubur Harapan Arsenal

-

Namun, defisit dua gol membuat peluang Per Mertesacke­r dkk sangat kecil.

Arsenal harus menang minimal 3-0 untuk lolos ke perempat final. Menurut analisis Soccer Power Index, ESPN memprediks­i peluang lolos wakil Inggris itu hanya 1,7 persen.

Berkaca kepada sejarah, Ajax Amsterdam adalah tim terakhir yang bisa lolos dari situasi seperti yang dihadapi Arsenal sekarang. Itu pun terjadi sangat lama, yakni pada Piala Champions 1968– 1969 melawan Benfica. Kalah di Amsterdam dengan skor 1-3, Ajax membelas di kandang Benfica dengan menang 3-1. Karena belum ada aturan extra time, pertanding­an diulang. Hasilnya, Ajax menang 3-0 di Paris yang menjadi tempat netral.

’’Arsenal harus membayar mahal karena meremehkan kami,’’ ucap striker Monaco Dimitar Berbatov sebagaiman­a dilansir The Telegraph. ’’Arsenal memang tim yang bagus. Namun, kami mungkin lebih ingin menang ketimbang mereka. Ka mi bertarung habis-habisan di lapangan, memenangi duel, dan mencetak gol,’’ imbuh striker asal Bulgaria berusia 34 tahun itu.

Kekalahan itu tentu saja sangat menyakitka­n Manajer Ar- senal Arsene Wenger. Pria asal Prancis tersebut membesut Monaco pada periode 1987 hingga 1994. Wenger sukses memberikan gelar Ligue 1 untuk Monaco pada 1988.

Saat drawing mempertemu­kan Arsenal dengan Monaco, Wenger mengatakan bahwa melawan Monaco akan lebih mudah ketimbang melawan raksasa-raksasa Eropa semacam Real Madrid, Barcelona, atau Bayern Muenchen yang juga berstatus juara grup.

Faktanya, Arsenal justru tidak berdaya menghadapi Monaco. Tendangan keras gelandang Geoffrey Kondogbia dari jarak 23 meter pada menit ke-38 menaklukka­n kiper Arsenal David Ospina.

Arsenal bukannya tanpa menciptaka­n peluang. Namun, penyerang asal Prancis Olivier Giroud menyia-nyiakan kesempatan sangat bagus pada menit ke-40, 45’, dan 51’. Semua tendangan Giroud melebar dari gawang Monaco yang dijaga Danijel Subasic.

Terus menyerang, Arsenal mendapat hukuman gara-gara pertahanan yang keropos. Berbatov menggandak­an keunggulan tim tamu pada menit ke-53.

Arsenal kembali mendapat peluang lewat Giroud empat menit setelah gol Berbatov. Tetapi, lagi-lagi Giroud gagal. Penyerang timnas Prancis itu tidak bisa menceplosk­an bola mental hasil tendangan Alexis Sanchez yang tidak ditangkap sempurna oleh Subasic. Giroud akhirnya digantikan Theo Walcott pada menit ke-60. Total, Giroud melakukan enam kali tendangan. Namun, tidak ada satu pun yang akurat mengarah ke gawang lawan.

Harapan Arsenal untuk memetik hasil imbang terbuka ketika pemain pengganti Alex-Oxlade Chamberlai­n memperkeci­l kedu- dukan menjadi 1-2 pada menit pertama injury time babak kedua.

Belum lama menjadi pahlawan, kali ini Chamberlai­n ceroboh. Bolanya diserobot Bernardo Silva di daerah pertahanan Monaco. Silva lantas memberikan bola kepada Joao Moutinho. Pemain Portugal itu langsung mengirim bola kepada Yannick Ferreira-Carrasco yang berlari kencang menuju gawang Arsenal. Tanpa ampun, gelandang 21 tahun itu menaklukka­n Ospina.

’’Kami kehilangan peluang. Pertahanan kami seperti melakukan bunuh diri,’’ kata Wenger sebagaiman­a dilansir Sky Sports. ’’Secara mental, kami tidak siap. Kami tidak punya hati. Kami tidak punya otak. Kami tidak tajam. Kami membayar mahal untuk itu semua,’’ imbuh pria yang membesut Arsenal sejak musim panas 1996 itu. (nur/c4/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia