Jawa Pos

Menanti Janji dari Manenti

-

PARMA – Laga Parma menjamu Udinese di Ennio Tardini Minggu lalu (22/2) batal digelar. Sebab, Parma tidak memiliki anggaran untuk membayar perangkat pertanding­an. Logikanya, jika laga kandang saja akhirnya batal karena mereka tidak mempunyai anggaran, situasinya tentu akan lebih sulit saat Parma harus melakoni laga away. Ancaman pembatalan pun mulai membayangi saat Gialloblu –julukan Parma– melakoni laga tandang ke markas Genoa akhir pekan ini (1/3).

Namun, Presiden Parma Giampietro Manenti menjamin bahwa tidak ada pembatalan di laga melawan Genoa pada pekan ke-25 nanti. Manenti juga berjanji menutup utang Parma yang mencapai 197 juta euro (sekitar Rp 2,87 triliun) serta melunasi gaji dan biaya operasiona­l Parma. ’’Pertanding­an berikutnya (melawan Genoa, Red) akan tetap berlangsun­g seperti biasa,’’ klaimnya dalam wawancaran­ya dengan Sportal.

Sebagai bentuk nyata terhadap janjinya itu, untuk pertanding­an tandang ke Genoa, dia tidak membiarkan pemain membayar biaya transporta­si sendiri. Biaya menuju markas Genoa tetap menjadi tanggungan manajemen. ’’Mereka tidak perlu bayar apa pun, pagi ini (kemarin, Red) kami sudah menghitung­nya dan sudah ditransfer biayanya,’’ ucapnya kepada Radio Parma.

Dia juga menegaskan bahwa jajarannya tetap berupaya menyelamat­kan klub yang diarsiteki Roberto Donadoni tersebut. Pria yang baru menjabat presiden Parma pada awal 2015 itu juga menolak disalahkan atas krisis yang melanda klub. Dia memin- ta semua pihak melihat ke belakang. ’’Jajaran manajemen lama harus disalahkan, bukannya yang baru, yang belum tahu dan tidak tahu bagaimana kerja di manajemen,’’ ungkapnya.

Sebetulnya, masih ada celah untuk menyelamat­kan Parma. Yakni, melobi pemerintah Kota Parma. Pada Jumat ini waktu setempat (27/2), pria 46 tahun tersebut bertemu dengan Wali Kota Parma Federico Pizzarotti. Namun, Manenti meminta agar fans tidak terlalu berharap pada hasil pertemuan itu.

Salah seorang akuntan yang ditugasi menginvent­arisasi utang Parma, Andrea Galimberti, juga optimistis dengan manajemen baru di bawah kendali Manenti. ’’Satu-satunya garansi dari dia hanya kata-katanya. Saya bisa memahami posisi Manenti, tapi saya percaya dia bisa keluar dari persoalan ini dan Parma akan happy ending,’’ tutur Galimberti kepada TG Parma.

Dia mengaku belum tuntas mengaudit utang Parma. Baik harta Parma maupun data ekonomi klub Kuning Biru tersebut. Hanya, dia tetap yakin bisa menyelesai­kannya dalam waktu cepat atau sebelum hearing pada 19 Maret. ’’Sekarang pekerjaan audit itu sudah 50 persen dan sepuluh hari ke depan saya akan menuntaska­nnya,’’ katanya.

Para penggawa Parma pun sudah pasrah dengan nasib klubnya. Mereka pesimistis Manenti bisa menjadi penyelamat. Sebab, mereka tidak melihat upaya serius dari Manenti untuk mencari dana. ’’Dia yang terus menunda pertemuan dengan wali kota. Tidak ada jaminan apa pun darinya,’’ keluh Massimo Gobbi, gelandang Parma. (ren/c20/bas)

 ?? ELISABETTA BARACCHI/EPA ?? MENUNTUT EKSIS: Suporter Parma menggelar unjuk rasa menentang pembatalan laga melawan Udinese pada Minggu lalu.
ELISABETTA BARACCHI/EPA MENUNTUT EKSIS: Suporter Parma menggelar unjuk rasa menentang pembatalan laga melawan Udinese pada Minggu lalu.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia