Jawa Pos

Butuh Pijatan Sayang Bunda

-

PIJAT bayi untuk relaksasi dapat dilakukan sendiri oleh bunda sejak sang buah hati lahir. ’’Justru memang tujuan utamanya untuk bonding, mempererat hubungan ibu dan anak,’’ ungkap Rudy Setiawan, fisioterap­is yang ahli menangani anak-anak dari RS Mitra Keluarga. Karenanya, bagi ibu-ibu muda, dia selalu memberi edukasi untuk gerakan pijat yang bisa dilakukan di rumah.

Komunikasi ibu dan anak akan terjalin dengan candaan, kontak mata, dan sentuhan. ’’Stimulus bisa ditambah dengan memperdeng­arkan dendangan ibu atau ada musik-musik klasik yang mengalun,’’ ujarnya. Hormon beta-endorphin akan terstimulu­s keluar sehingga membuat tumbuh kembang bayi maksimal. Produksi ASI ibu yang menjadi senang pun akan bertambah.

Tidak perlu lama-lama, 10–15 menit sudah cukup, orang tua bisa melakukann­ya setelah bayi baru mandi. Seiring pertumbuha­nnya, ada gerakan-gerakan tambahan untuk stimulus yang berbeda-beda. Tingkatkan juga tekanannya bila bayi mulai nyaman.

Dokter Dian menambahka­n, ibu juga harus mengetahui ciri-ciri buah hatinya siap dipijat. Sebab, pijat tidak boleh dipaksakan. ’’Tanda siap, ada kontak mata antara mereka berdua, bayi dalam keadaan sadar dan dia berceloteh tanda happy,’’ ucapnya. Tangan bayi terbuka atau menggapai- gapai. Dia juga tersenyum. Kakinya menggosok-gosok. Badannya rileks dan bersemanga­t.

Hasil relaksasi adalah peningkata­n kualitas tidur bayi. ’’Dia akan pulas, tapi dalam keadaan tenang. Bukan pulas kelelahan setelah menjerit-jerit diurut,’’ tuturnya. Manfaat lainnya, menambah konsentras­i, percaya diri, ketenangan, serta menurunkan stres, hipersensi­tif, dan, hiperaktif.

Apakah tidak perlu ke ahlinya sama sekali? Tidak juga. Sebab, dengan membawanya ke fisioterap­is, deteksi dini terhadap bayi bisa terlacak saat pijat. Di salon-salon perawatan bayi profesiona­l, juga tersedia dokter spesialis anak untuk berkonsult­asi. ( puz/c20/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia