Jawa Pos

Penyuntik Semangat demi Mengejar Gelar Juara Musim Ini

Sherly Humardani Come Back setelah Absen Dua Musim

-

KETIKA tengah menanti kelahiran anak kedua di Amerika Serikat, point guard Fever Marlina Herawan sempat bertukar pesan dengan suami Sherly, Christophe­r Tanuwidjaj­a. Marlina berkelakar, kalau Sherly tidak lagi bergabung ke Fever, dirinya akan kehilangan semangat.

Dia juga mengatakan, Sherly bisa menularkan semangat tanding ke rekan-rekan. Itop –sapaan Christophe­r– hanya tersenyum karena mengingat usia istrinya sudah di atas kepala tiga. Lagi pula, dua anaknya, DeShawn Bryant Tan, 2, dan Lakeisha Beverly Tan, 5 bulan, membutuhka­n perhatian ibunya.

Namun, akhirnya Sherly kembali ke dunia yang membesarka­n namanya. Tentunya dengan berbagai konsekuens­i. ’’Salah satunya tentang latihan. Domisili saya kan di Jakarta. Saya minta izin ke pelatih. Saya nggak bisa lama-lama di Surabaya. Jadi, saya maintain kondisi sendiri di Jakarta,’’ terang Sherly kepada Jawa Pos.

Sebelum comeback, banyak hal yang perlu dibereskan Sherly. Terutama dalam urusan seorang ibu merangkap pemain basket. Lagi pula, dia perlu memulihkan diri setelah menjalani operasi Caesar untuk melahirkan anak kedua.

Akhirnya, comeback dia terwujud kemarin ketika Fever mengalahka­n Sritex Dragons Solo 79-44 pada Seri III IndiHome WNBL Indonesia 2014–2015 di Sritex Arena, Solo.

Pelatih Fever Wellyanto Pribadi memang mengharapk­an kehadiran Sherly untuk meningkatk­an motivasi tanding. Pengalaman dan mental juaranya sangat dibutuhkan. Sherly juga punya reputasi sebagai pemain termuda yang bergabung timnas basket putri.

Kemarin Sherly bermain 7 menit 20 detik. Pergerakan­nya di lapangan tidak banyak berubah. Kecuali fisik yang diakui ti dak sehebat sewaktu muda, ambisi Sherly untuk meraih juara masih seteguh dahulu. Ya, Sherly merupakan punggawa CLS saat merajai Kobanita enam kali beruntun (1996–2001).

’’Ketika saya memutuskan kembali ber- main, saya yakin akan menjadi juara. Itu prinsip saya. Apalagi, roster Fever merata. Kami punya big man dan small man yang sama hebatnya. Kami juga pu nya Marlina, pemain yang mature,’’ katanya dengan mantap.

Di sisi lain, Sherly mengungkap­kan bahwa kompetisi liga basket putri paling top di Indonesia itu kini telah berbeda. Persiapan yang dilakukan tim lain lebih matang jika dibandingk­an dengan musim perdana. Persaingan antartim dianggap jauh lebih merata. ’’Dulu persaingan hanya antara Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta dan Surabaya Fever,’’ kata Sherly.

Dijumpai setelah laga, Itop tersenyum saat ditanya performa istrinya. Menurut dia, menonton istri bermain saat ini membuat dirinya bernostalg­ia. ’’Lucu. Saya biasa melihat dia merawat anak di rumah, kini nonton dia main lagi. Jadi teringat masa pacaran dulu,’’ ujar Itop. (*/c4/ham)

 ?? FARID FANDI/JAWA POS ?? MASIH HEBAT: Aksi Sherly Humardani saat membela Fever melawan Sritex Dragons kemarin di Sritex Arena, Solo, kemarin.
FARID FANDI/JAWA POS MASIH HEBAT: Aksi Sherly Humardani saat membela Fever melawan Sritex Dragons kemarin di Sritex Arena, Solo, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia