Matangkan Masterplan T3 dan Double Runway
SURABAYA – Angkasa Pura (AP) 1 Juanda menyinkronkan program pengembangan terminal baru penumpang dan dua landasan pacu baru dengan Pemprov Jawa Timur. Tim pembuat masterplan dari jajaran AP 1 melakukan survei ke lapangan sejak Januari lalu. Mereka mendata lahan-lahan di sekitar terminal utara (T1) maupun terminal selatan (T2).
’’Awal Maret nanti tim masterplan menentukan area-area yang digunakan untuk dilaporkan kepada gubernur Jatim,’’ ungkap General Manajer AP 1 Juanda Trikora Harjo. Menurut dia, program pengembangan terminal tiga (T3) dan double runway di seputaran Bandara Juanda tidak terkait dengan rencana pengembangan bandara di kawasan lain seperti Lamongan maupun kabupaten/kota seputaran Sidoarjo atau Surabaya.
Setelah mendapat persetujuan Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat, selambatnya akhir 2015 jajarannya memulai pengerjaan proyek tersebut. Trikora menjelaskan bahwa dimensi double runway yang direncanakan sama dengan runway yang sudah ada. Yakni, sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Landasan pacu itu dilengkapi landasan penghubung ( taxiway) dan landasan parkir (apron).
Posisi T3 diproyeksikan memanjang di samping apron baru. Terminal baru nanti dibangun untuk menampung kapasitas 40 ribu penumpang per tahun. Pembangunan T3 disesuaikan dengan peningkatan jumlah penumpang pada masa mendatang. ’’Meski persentase pada 2014 menurun 2 persen, rata-rata kenaikan penumpang per tahun sebelum-sebelumnya mencapai 12–18 persen,’’ jelas mantan komandan pangkalan udara TNI-AL tersebut.
Pihaknya menyerahkan teknis pembuatan dua runway kepada pemprov. Entah itu dibangun bertahap satu per satu atau dua sekaligus. ’’Kami berharap nanti dua-duanya bisa digunakan dengan spek yang sama dengan runway existing,’’ tutur Trikora.
Dia menambahkan, pengembangan T3 dengan double runway akan diimbangi peningkatan landside (sisi darat). Di antaranya, transportasi lanjutan darat dari atau menuju Juanda.
Salah satu land transport yang sedang dimatangkan adalah kereta bandara Gubeng–Juanda. Konsepnya double track elevated railway (DTER). Pembangunan kereta bandara di Juanda termasuk rencana 2009 yang tertunda. Pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan jalur ganda lintas utara. Anggaran untuk pemancangan tiang atau groundbreaking dari Stasiun Waru ketika itu pun dialihkan. (sep/c14/oni)