Jawa Pos

Rusak, Pesawat Latih Jatuh di Pondok Cabe

Pilot Selamat meski Luka Parah

-

TANGSEL – Pesawat milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) terbakar di Bandara Pondok Cabe, Kamis siang (7/5). Pesawat jenis tersebut diduga mengalami kerusakan mesin. Pilot pesawat, Sugeng Sukarsono, 63, selamat, namun menderita luka bakar serius.

Pjs Corporate Secretary Pelita Air Service Hardijanto menyatakan, pesawat bernomor PKS-317 itu sedang digunakan dalam latihan lintas wilayah Palembang–Pondok Cabe untuk menghadapi SEA Games Singapura. Saat akan mendarat pukul 11.50, pesawat yang terbang dari arah hanggar FASI tersebut oleng.

Dari ketinggian 30 meter di luar median persis di taxiway B depan hanggar II, pesawat jatuh dengan kondisi terbalik. Sementara itu, pilot keluar dalam keadaan terbakar. Pesawat pun terbakar dengan asap hitam membubung.

Hardijanto menjelaska­n, kon- disi pesawat habis terbakar, tinggal engine frame. Pilot mengalami luka bakar hingga 70 persen dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bineka Bhakti Husada (RSBBH), Jl Cabe Raya, Pamulang, Tangsel, namun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

’’Kondisi angin baik. Jadi, bukan karena faktor cuaca,’’ ujarnya. Diduga, penyebabny­a adalah kerusakan mesin. Tetapi, KNKT masih akan menganalis­is penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Nurhadi, 40, warga Pondok Cabe Udik, Pamulang, tinggal berdekatan dengan hanggar tempat Sugeng bekerja. Dia mengungkap­kan, saat kejadian, tidak terdengar suara ledakan. Hanya tampak asap hitam membubung tinggi selama hampir setengah jam. Dia mengenal baik Sugeng yang sudah delapan tahun menjadi mekanik di FASI.

Biasanya, setelah memperbaik­i pesawat, Sugeng mencobanya. Di hanggar FASI, Sugeng juga merakit pesawat jenis Jabiru. Pesawat tersebut menggunaka­n mesin mobil Honda Jazz. Pesawat yang dibuat dengan tujuan perawatan lebih murah tersebut digunakan untuk anggota FASI. Namun, saat kejadian, Sugeng menerbangk­an pesawat PKS. ’’ Yang dibawa bukan pegangan dia,’’ ungkapnya.

Di hanggar tersebut banyak pelajar yang menjalani praktik kerja lapangan (PKL). Salah satunya Muhamad Krisna, pelajar SMKN 29 Jakarta. Selama tiga bulan dia belajar merakit pesawat kepada Sugeng. Menurut Krisna, sebagai mekanik, Sugeng biasa membawa pesawat.

Di bagian lain, Direktur RSBBH Fajar Siddiq menyatakan, Sugeng masuk rumah sakit pukul 11.30. ’’Datang dengan ambulans dari pangkalan udara,’’ katanya kemarin.

Saat itu, ungkap Fajar, Sugeng langsung ditangani di unit gawat darurat (UGD). Hampir seluruh tubuhnya terbakar. ’’Namun, wajahnya masih bisa dikenali,’’ jelasnya.

Meski mengalami luka bakar yang hebat, Fajar menerangka­n, Sugeng tidak koma, namun kondisinya sangat kritis. ’’Korban mengeluh kesakitan,’’ katanya. (yuz/raf/c5/ano)

 ?? EDI ISMAIL/JAWA POS ?? BERKOBAR: Suasana di landasan udara Pondok Cabe saat pesawat FASI yang dipiloti Sugeng Sukarsono terbakar kemarin.
swayasa single seater
runway,
EDI ISMAIL/JAWA POS BERKOBAR: Suasana di landasan udara Pondok Cabe saat pesawat FASI yang dipiloti Sugeng Sukarsono terbakar kemarin. swayasa single seater runway,

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia