Perhatikan Masak secara Masak-Masak
BAGI Lula Kamal, memasak ibarat sebuah ritual. Sesibuk apa pun, baik sebagai dokter maupun sosialita, ibu blasteran Arab, Sunda, dan Betawi itu selalu menyempatkan diri untuk memasak. Biasanya bareng suami.
’’Kami (bersama suami, Red) memang sama-sama hobi memasak,’’ terang Lula saat ditemui Jawa Pos di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, kemarin (7/5). Bukan sekadar meramu berbagai macam bahan menjadi sebuah makanan, Lula selalu memperhatikan masak secara masak-masak. Mulai cara memasak hingga proses memasaknya.
Interior dapur pun diperhatikan betul. Terutama sirkulasi udara. Menjaga kesehatan diri selama memasak di dapur sangat diperhatikan. ’’Bagi saya, gak cuma apa yang saya masak, tapi bagaimana cara memasaknya dan proses memasaknya,’’ ucapnya. Dia mencontohkan, asap masakan.
Menurut dia, asap dapur saat memasak memiliki dampak yang sama bahaya dengan asap rokok. ’’Apalagi, pada perempuan, selain faktor kesehatan, asap dapur dapat merusak kecantikan kulit, terutama kulit wajah,’’ ucapnya.
Asap dapur itu memang tidak akan terlihat langsung. Namun, jika diabaikan, kandungan CO2, SO2, dan NO2 yang dikeluarkan akan memudahkan jamur menempel pada kulit, menganggu sistem pernapasan, serta dapat mengakibatkan kanker paru-paru dan nasofaring.
Untuk tetap menjaga kesehatan saat memasak, dokter umum lulusan Universitas Trisakti itu menyarankan untuk lebih memperhatikan sirkulasi udara di dapur. ’’Kalau memang dapurnya tertutup seperti rumah saya, bisa menggunakan alat penyedot asap kompor atau cooker hood,’’ ucapnya. (uti/c4/ano)