Demi Tentukan Masa Depan Inggris
Warga Antusias Mencoblos
LONDON – Pesta demokrasi paling ketat dalam sejarah politik Inggris Raya dalam beberapa dekade terakhir telah terlaksana. Lebih dari 45 juta pemilih di seantero Inggris menyuarakan aspirasi mereka kemarin (7/5). Perdana Menteri (PM) David Cameron dan Ketua Partai Buruh Ed Miliband antusias memberikan suara.
Mulai pukul 07.00 waktu setempat, warga mendatangi tempat pemungutan suara (TPS). Selain garasi, pub, gereja, sekolah, dan taman, beberapa TPS adalah kontainer yang disulap menjadi tempat pencoblosan. Sedikitnya 50 ribu TPS berbagai jenis disediakan pemerintah untuk menampung aspirasi warga. Begitu TPS tutup pukul 22.00, hasil quick count bisa diketahui.
”Karena persaingan sangat ketat, sepertinya jika saya tidak ikut mencoblos dan hasilnya tidak sesuai harapan saya, saya tidak akan bisa berhenti menyalahkan diri sendiri,” ucap Alexis Thomas, salah seorang warga. Perempuan 34 tahun yang berprofesi dokter itu menyempatkan diri ke TPS untuk menyuarakan dukungan. Dengan demikian, dia merasa telah ikut menentukan masa depan Inggris Raya.
David Cameron menggunakan hak suara di salah satu TPS di Witney, Oxfordshire. Insiden kecil mewarnai kunjungan pemimpin 48 tahun itu ke TPS. Saat itu seseorang berkostum Elmo, salah satu karakter Sesame Street, tibatiba mencegat sang PM.
Ed Miliband bersama istri, Justine, mencoblos di salah satu TPS di kawasan utara Inggris. Sementara itu, Ketua Partai Kemerdekaan Inggris (UKI) Nigel Farage menggunakan hak suara di TPS di sisi tenggara South Thanet.
”Saya tidak bisa memberitahukan pilihan saya kepada Anda semua,” tulis Farage di Twitter. Sementara Ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) Nicola Sturgeon mem berikan suara di Glasgow. Perempuan yang sedang naik daun karena popularitas par tainya itu kembali menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Skotlandia.
Sedikitnya dua peraturan diberlakukan komisi pemilu pada hari pencoblosan kemarin. Pertama behubungan mekanisme pencoblosan. Meski TPS seharusnya tutup pada pukul 22.00 waktu setempat, komisi pemilu menegaskan bahwa seluruh pemilih yang sedang antre pada jam tersebut tetap boleh menyuarakan aspirasi.
Aturan kedua berkaitan dengan demam selfie. Khawatir terjadi pelanggaran unsur kerahasiaan, komisi yang berbasis di Kota London itu melarang keras aksi di bilik suara. Ketatnya persaingan antara Konservatif dan Buruh bakal berdampak pada proses pem-bentukan pemerintahan. (AP/AFP/BBC/hep/c10/na)