Jawa Pos

Tak Tertarik Ikut Turnamen Mini

Persipura Pilih Fokus Piala AFC

-

JAKARTA – Rencana PT Liga Indonesia dan keinginan sejumlah klub menggelar turnamen mini untuk mengisi kevakuman kompetisi menuai respons beragam. Ada yang setuju. Ada juga yang tidak. Persipura Jayapura termasuk yang tidak antusias menanggapi wacana tersebut.

Runner-up Liga Indonesia musim lalu itu beranggapa­n bahwa turnamen mini tersebut tidak berbeda dengan Inter Island Cup atau kompetisi pramusim lain. ’’Kami lebih memilih untuk tetap realistis. Kare- na kompetisi lokal harus berhenti, kami hanya fokus ke Piala AFC 2015,’’ kata Rocky Bebena, sekretaris umum Persipura, kemarin (7/5).

Tim Mutiara Hitam –julukan Persipura– mematok target tinggi pada Piala AFC. Setelah musim lalu menembus semifinal, kali ini Boaz Solossa dkk diharapkan bisa melangkah lebih jauh di kompetisi antarklub kelas dua Asia tersebut. Saat ini Persipura menapak babak 16 besar. Harapannya, mereka melenggang ke final.

Bukannya tanpa alasan Persipura tidak tertarik mengikuti turnamen mini. Salah satunya, risiko pemain cedera. Padahal, mereka ingin terus tampil maksimal di pentas Piala AFC. ’’Jika ada pemain kami yang cedera, pengaruhny­a kami rasakan saat menjalani pertanding­an di Piala AFC,’’ katanya.

Pertimbang­an lainnya adalah terkait dengan efisiensi dana. ’’Kami juga punya sponsor. Uang sponsor ini akan kami gunakan untuk kompetisi yang berjenjang. Kalau sekadar turnamen, sepertinya Persipura tidak ambil bagian,’’ ujar Rocky.

Sementara itu, pelatih Persipura Osvaldo Lessa menyesalka­n berhentiny­a kompetisi. Menurut dia, hal itu mengganggu kaderisasi pemain. ’’Padahal, kompetisi ini menjadi jalan bagi pemain muda Persipura untuk masuk skuad utama,’’ tuturnya. (nap/c19/ca)

(pembagian pendapatan komersial) kepada sejumlah klub.

Berdasar data yang didapat aktivis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi, menilik dokumen yang dimiliki RUPS PT LI, salah satu klub yang belum menerima haknya adalah Persegres Gresik. PT LI masih memiliki utang Rp 780 juta untuk musim 2013 dan Rp 1,469 miliar pada musim 2014.

Namun, hal tersebut dibantah kubu Persegres. ’’Sudah lunas, tak ada lagi tunggakan. Untuk sharing revenue, terakhir dibayarkan 29 April lalu,’’ ungkap Sekretaris Persegres Hendra Febri kepada Jawa Pos kemarin (7/5).

Jika benar PT LI melunasi utang kepada Persegres pada 29 April, ada yang janggal. Sebab, saat berbincang dengan Jawa Pos pada 30 April, Bendahara Persegres Hendri Febri menyatakan bahwa PT

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia