Jawa Pos

Magnet Paris-Barcelona-Milan

Anda benar-benar pencinta sepak bola? Pasti kurang komplet rasanya kalau tidak pernah mengunjung­i markas klub-klub besar yang Anda gemari, klub-klub yang seluruh pertanding­annya Anda tonton meski dini hari. Ini pengalaman ke ibu kota para juara sepak bo

-

solo traveler Event promotion supervisor

PERJALANAN itu saya lakoni sekitar 18 jam. Dari Jakarta, transit di Qatar, dan mendarat di Paris, Prancis, sekitar pukul 07.00 waktu setempat (pukul 13.00 WIB). Tentu, saya tak mau membuang waktu. Seusai melampaui proses imigrasi, saya bergegas ke hotel dan menitipkan barang bawaan saya lantaran belum bisa Setelah itu, segera saya melompat menjelajah­i atmosfer Paris.

Yang saya tuju adalah Menara Eiffel. Aah, akhirnya saya bisa melihat langsung menara yang masuk tujuh keajaiban dunia modern tersebut. Sebelum itu, saya hanya melihatnya lewat foto-foto. Dalam udara yang cukup sekitar 4 derajat Celsius, saya terus mengembara. Sendiri. Saya kunjungi Museum Louvre serta jembatan cinta yang penuh gembok-gembok pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Sore saya langsung menuju markas tim kebanggaan Paris, yaitu Paris Saint-Germain (PSG). Hari itu memang tidak ada jadwal pertanding­an di Parc des Princes. Jadi, saya hanya menyempatk­an berkunjung ke Boutique Officielle PSG. Butik tersebut terletak di area stadion yang berkapasit­as kurang lebih 48 ribu penonton. kecil itu komplet dengan berbagai macam pernik-pernik PSG. Tentu yang jadi incaran penggemar adalah kostum Zlatan Ibrahimovi­c. Penjaga yang sangat ramah mengarahka­n saya ke beberapa item favorit.

Dua hari di Paris memang terasa sangat kurang. Begitu banyak tempat yang tidak bisa saya kunjungi sebelum saya meluncur ke Barcelona. Tapi, sebelum itu, saya menyempatk­an diri menikmati Angelina. Hey, ini bukan gadis Prancis. Angelina adalah restoran yang sangat terkenal dengan berbagai menu cokelatnya. Benar juga. Saat pagi pun restoran tersebut sudah orang yang ingin atau menikmati sajian menu cokelat.

Nah, kunjungan ke Barcelona adalah perjalanan paling singkat, tapi paling memuaskan. Sebab, saya berada di kota elok tersebut sehari sebelum El Clasico di Camp Nou. Saya pun mengikuti beberapa rangkaian tur stadion yang mewah dan megah itu. Seluruhnya saya kunjungi, mulai FCBotiga Megastore, bangku penonton, ruang ganti pemain, hingga lorong ganti menuju ke lapangan berumput menawan tersebut.

Saya menyiapkan tiket Camp Nou Experience Tour & Museum sejak berada di Indonesia. Harga tiketnya 23 Euro (sekitar Rp 340 ribu). Pukul 10.00 (saya sudah datang pukul 08.30 agar bisa jadi yang terdepan, saya menuju pintu registrasi tiket. Jajaran trofi Barcelona, baik milik klub maupun raihan individu, menyambut saya. Yang paling menarik tentu adalah kumpulan trofi Liga Champion dan Ballon D’Or yang diraih Lionel Messi.

Dari situ, saya menuju area tribun serta lapangan. Saat itu rumput stadion sedang dirawat untuk menyambut bentrok klasik Barcelona versus Real Madrid keesokanny­a. Hampir 2,5 jam saya jelajahi Camp Nou. Sekali lagi, saya harus bergegas karena yang lebih besar sudah menanti. Yakni, menyaksika­n laga tim favorit saya: AC Milan!

Dari Barcelona, saya terbang ke Milan selama 1 jam 40 menit. Karena AC Milan akan bentrok dengan Cagliari pukul 20.45 waktu setempat, saya sudah harus tiba di Milan sekitar pukul 16.00. Pas. Saya bergegas menuju hotel yang telah saya di kawasan Stazione Centrale. Agenda perjalanan utama tur Eropa itu akan tercapai. Yakni, menyaksika­n aksi penggawape­nggawa AC Milan di San Siro.

Dari hotel, saya pun naik dari Stazione Centrale menuju Lotto Station. Kereta komuter itu sudah dipenuhi Milanisti, para suporter AC Milan. Dan saya menarik perhatian mereka. Sebab, penampilan saya mencolok sekali. Dari hotel, saya sudah memakai Milanisti Indonesia komplet dengan syalnya. Padahal, Milanisti yang lain masih menutupiny­a dengan mantel atau parka.

Mereka menyapa dengan ramah dan mengajak mengobrol soal Milanisti di Indonesia. Dari Lotto Station menuju San Siro, kami harus berjalan kurang lebih 2–3 km. Tidak begitu terasa karena bersama-sama Milanisti lainnya. Akhirnya, impian saya sebagai seorang Milanisti tercapai. Lengkap sudah ’’ibadah’’ itu. AC Milan menang dengan skor 3-1. (*/c6/dos)

 ?? FOTO-FOTO: ARISSYAH RINALDI FOR JAWA POS ?? TONGSIS: Tongkat ”sakti” membuat saya
bisa berfoto bareng para gadis ini.
ITALIANO: Sajian wafel, cokelat, dan stroberi yang Italia banget. Foto kanan, jajaran merchandis­e di Casa Milan, toko suvenir milik Rossoneri.
booking
metro line
jersey...
FOTO-FOTO: ARISSYAH RINALDI FOR JAWA POS TONGSIS: Tongkat ”sakti” membuat saya bisa berfoto bareng para gadis ini. ITALIANO: Sajian wafel, cokelat, dan stroberi yang Italia banget. Foto kanan, jajaran merchandis­e di Casa Milan, toko suvenir milik Rossoneri. booking metro line jersey...
 ??  ?? Arissyah Rinaldi,
check-in.
suejuukk,
full
Fans-store
breakfast
hehe)
Arissyah Rinaldi, check-in. suejuukk, full Fans-store breakfast hehe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia