Mendukung Hukuman Mati
JACKIE CHAN
HONGKONG – Hukuman mati untuk terdakwa kasus narkoba tengah menjadi kontroversi di berbagai belahan dunia. Penentangnya menganggap hal itu melanggar hak asasi manusia. Sementara itu, yang mendukung berargumen bahwa penjahat narkoba menimbulkan kerusakan yang sangat besar sehingga pantas ditembak mati. Argumen tersebut juga dilontarkan aktor laga Jackie Chan.
Ya, bintang installment Police Story dan Rush Hour itu mendukung pelaksanaan hukuman mati bagi para bandar narkoba. Ini ironis, mengingat putra Jackie, Jaycee Chan, pernah tersangkut kasus narkoba. Jaycee menghabiskan enam bulan di penjara Tiongkok setelah polisi menemukan marijuana di rumahnya.
’’ Dalam beberapa kasus, ya, saya mendukung hukuman mati. Narkoba itu menyakiti banyak anak muda,’’ ungkap Chan sebagaimana dilansir BBC. ’’Anakanak itu bilang, tenang aja, rasanya kayak merokok. Tapi, kalau saya bilang, tidak. Itu tidak boleh dibiarkan. Tidak di rumah saya,’’ tegas aktor 61 tahun tersebut.
Jaycee yang kini berusia 32 tahun dipenjara bukan hanya karena menggunakan marijuana, tetapi juga karena kejahatan yang lebih serius. Yakni, menyediakan tempat bagi orang lain yang kepingin teler. Saat itu Chan sangat shocked dan malu. Namun, tertangkapnya sang putra sulung itu membuat dia lebih memperhatikan keluarga.
’’Saya lebih berkonsentrasi ke dia ( Jaycee, Red) sekarang. Dulu saya selalu berpikir, ah dia sudah dewasa. Tapi, kemudian saya menyadari, dia masih bocah,’’ tutur pria yang tampil di lebih dari 150 film tersebut.
Chan adalah duta antinarkoba Singapura pertama yang berasal dari kalangan selebriti. Selain itu, dia ditunjuk sebagai duta pengendalian narkoba oleh kepolisian Tiongkok pada 2009. Singapura maupun Tiongkok menerapkan hukuman mati untuk penyelundup narkoba. (len/c23/na)