Smanisda-Smekda Berebut Juara Grup
SURABAYA – Congratulation, Smanisda! Setelah menang melawan SMA IPH 2 Surabaya pada Senin (4/5), tim basket putra asal SMAN 1 Sidoarjo itu berhasil mengantongi satu kemenangan lagi saat bertemu SMAN 1 Manyar, Gresik, kemarin (7/5). Meski skor akhir menunjukkan 39-12 untuk kemenangan Smanisda, ternyata mereka cukup kewalahan menghadapi Smanema, sebutan tim SMAN 1 Manyar, Gresik. Sebab, sejak awal Smenema bermain agresif dan didukung postur pemain-pemain yang besar. Pada kuarter pertama, skor kedua tim saling mengejar.
Namun, semua berubah pada kuarter kedua. Meski menambah poin pada menitmenit awal, Smanema seolah tak mampu mem- blocking pemain Smanisda. Poin demi poin pun bertambah bagi Smanisda yang menjadikan defense sebagai strategi utama. Sementara Smanema gagal menjebol pertahanan Smanisda. Hingga akhir kuarter kedua, poin Smanema hanya 11. Poin Smanisda akhirnya bertambah berkat layup sang
Bima Juananda. ’’Alhamdulillah, permainan kali ini lebih bagus daripada kemarin meski kuarter ketiga tadi pertahanan tim basket kami masih kurang. Untuk melawan SMKN 2 Surabaya nanti, kami harus memperbaiki komunikasi dan ujar kapten Smanisda Mauludy Chandra. Sang Ridho Adi mengangguk setuju. ’’Mereka kurang fokus ke pertandingan. Padahal, lawan sangat agresif. Kalau diremehkan, mereka jadi punya peluang,’’ kata Ridho.
Untungnya, pada kuarter ketiga hingga terakhir, Smanisda mampu memecah pertahanan dan menundukkan Smanema. Artinya, Smanisda makin dekat dengan gelar juara grup C. Tapi, mereka harus mengalahkan Smekda, julukan tim SMKN 2 Surabaya, yang lebih dulu mengantongi dua kemenangan pada hari terakhir babak penyisihan awal Honda DBL East Java Series 2015-North Region.
Sementara itu, pertandingan kedua antara SMAN 2 Tuban dan SMKN 1 Surabaya berakhir sangat mengejutkan. Awalnya, Smeas, sebutan tim SMKN 1 Surabaya, berhasil memimpin berkat lemparan three-point Ibnu Lustrianang. Namun, pada kuarter kedua, BSD, julukan tim SMAN 2 Tuban, mulai bermain agresif hingga poin mereka seimbang.
Sayangnya, pada kuarter ketiga, pelatih BSD dikeluarkan dari lapangan. Mental pemain makin down. Kondisi tersebut dimanfaatkan lawan untuk mencetak lebih banyak poin. Beruntung, Ahmad Maulana, forward BSD, sukses mencetak three-point yang mengakibatkan keadaan berbalik seketika. Pemainpemain BSD lain kian semangat menambah poin hingga skor akhir menjadi 24-19 untuk kemenangan BSD.
’’Saya nggak nyangka, anak-anak bisa saling memotivasi sendiri. Tadi saya pesimistis ketika dikeluarkan karena technical fault. Saat saya tinggal tadi, defense dan offense mereka masih sangat kurang. Mental mereka juga naik turun. Syukurlah, mereka bisa mengatasinya,’’ ungkap Okky Dwi Priyanto, coach BSD. (fgr/c14/rat)