Jawa Pos

Bawas MA Periksa Hakim PN Surabaya

-

PERNAH ada pepatah yang mengatakan, sepatu yang bagus akan mengantarm­u ke tempat yang bagus pula. Fransiska Anjelika percaya itu. Sosialita tersebut mengaku mempunyai banyak sepatu yang menurutnya bagus di rumah. Syarat bagus adalah nyaman dan tidak

sakit ketika dipakai seharian.

SURABAYA – Badan Pengawas (Bawas) Mahkamah Agung (MA) turun gunung. Mereka memeriksa hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang dilaporkan menerima suap Rp 2 miliar dalam kasus korupsi pengadaan alat di Laboratori­um FMIPA Universita­s Negeri Malang (UM)

Mural unik tersebut terpasang di dinding KVH Coffee Shop yang sedang merayakan hari jadi ke-2.

”Minggu lalu (3/5) waktu launching ada lomba selfie- nya. Salah seorang pengunjung dari Jepang sangat tertarik dengan mural tersebut sampai ingin membawanya pulang. Kalau nggak boleh, dia mau pesan yang seperti ini,” ungkap Richard Tjaharyant­o, owner KVH.

Sepanjang survei yang dilakukann­ya, mural di coffee shop- nya itu adalah mural dengan biji kopi terbanyak di Indonesia. Karya tersebut merupakan hasil duet seniman mural Edwin Fer- nando dan Devlin Putra. Awalnya mereka hanya ditantang mengisi dinding kosong. Keduanya berniat membuat mural dengan cat seperti biasanya. Namun, karena sang owner gila kopi, mereka pun mengajukan konsep mural biji kopi. ” Ternyata disetujui dan didukung banget,” ungkap Edwin.

Richard membantu riset tentang keawetan biji kopi bila digunakan sebagai dekorasi dalam ruang. Dia juga menyumbang­kan ilmu cara menyangrai biji kopi untuk menghasilk­an warna yang diinginkan Edwin dan Devlin. ” Tantangann­ya membuat warna yang konsisten. Teknik sangrainya bermacam-macam, nggak bisa pakai mesin semua. Saya bisa menghasilk­an empat jenis warna, sisanya mereka,” jelas Richard.

Edwin dan Devlin harus menyangrai untuk membuat warna hitam dan cokelat tua karena mesin punya batasan otomatis untuk tidak menghasilk­an biji kopi gosong. Total ada enam tone warna cokelat hingga hitam yang dipakai.

Meski bukan penggagas mural dengan biji kopi yang pertama di Indonesia, dua lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universita­s Ciputra tersebut optimistis mural mereka adalah yang pertama memiliki kombinasi pewarnaan. ”Biasanya kan satu tone dipakai untuk membuat suatu ben- tuk. Kalau kami, ini full kanvas diisi gambar,” kata Davlin.

Dengan gradasi warna kopi, mereka bisa membentuk detaildeta­il gambar. Misalnya, motif dinding, corak baju, detail buku, hingga kontras warna tulisan. Edwin dan Devlin juga bermain dengan tekstur biji. Untuk membentuk permukaan yang mengkilat dan penuh, mereka menempatka­n sisi cembung biji kopi.

Untuk membuat efek garis pada rambut atau corak, mereka membalik biji pada sisi yang punya gurat garis di tengah. ”Supaya pilihannya beragam, kami pakai kopi arabika dan robusta,” jelas Edwin. ( puz/ c7/ ayi)

 ?? ANGGER BONDAN
JAWA POS ??
ANGGER BONDAN JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia