Tambah Pos Pemadam Kebakaran
SURABAYA – Rencana dinas kebakaran membangun pos di tengah kota segera terwujud. Sebab, dinas tersebut telah mendapat lahan yang sesuai untuk dibangun menjadi pos pemadam kebakaran. Lokasinya kawasan Jalan Mayjen Sungkono.
”Tepatnya, di antara TVRI dan Hotel Shangri-La. Di situ ada lahan pemkot,” ujar Kepala Dinas Kebakaran Surabaya Chandra Oratmangun kemarin (7/5). Menurut dia, pembangunan itu diharapkan bisa menuntaskan kejadian kebakaran di wilayah tersebut. Sebab, di antara 20 pos PMK di Surabaya, belum ada yang berlokasi di Dukuh Pakis dan Sawahan. Padahal, kawasan tersebut merupakan pusat perekonomian.
Chandra mengatakan, pos PMK terdekat di objek vital itu adalah Dukuh Kupang dan Wiyung. Namun, jarak yang jauh dan kemacetan bisa menyulitkan petugas menaklukkan kebakaran. Kini dia masih menunggu proses lelang konstruksi fisik pada dinas PU cipta karya dan tata ruang. ”Tahun ini sudah pasti dibangun. Pada 2016 bisa digunakan,” ucapnya.
Menurut alumnus Universitas Atmajaya Jogjakarta itu, tahun ini pihaknya menargetkan pembangunan dua pos pemadam di tengah kota. Namun, salah satunya masih kesulitan lahan. Dia berencana mendirikan satu pos lagi di Sukomanunggal. Sebanyak Rp 60 miliar telah dialokasikan untuk pengembangan dinas kebakaran, termasuk memenuhi kebutuhan pos di tengah kota.
Chandra menambahkan, saat ini Surabaya memiliki 5 UPTD, 14 pos pembantu, dan 1 pos di Balai Pemuda. Jumlah itu kurang ideal jika dibandingkan dengan luasan wilayah kota. Apalagi, angka kebakaran cukup tinggi. Tahun kemarin serangan si jago merah mencapai 596 kasus. Lalu, hingga Mei ini saja, sudah tercatat 70 kebakaran. Asemrowo menjadi kecamatan dengan jumlah kebakaran tertinggi ( selengkapnya lihat grafis).
Petugas pemadam memiliki time respond 15 menit sejak menerima informasi hingga sampai ke lokasi. Dengan keketatan waktu tersebut, seharusnya jumlah pos lebih banyak. Menurut Chandra, wilayah manajemen kebakaran (WMK) di Surabaya baru 80 persen. Artinya, penanggulangan kebakaran belum 100 persen. ”Kami sudah woro-woro kalau penanganan itu gratis,” ucapnya.
Menurut Chandra, saat ini dinas kebakaran memiliki 52 unit mobil PMK. Masalahnya, 10 di antaranya akan dihapus. Sebab, kondisinya tidak layak. Karena itu, tahun ini ada tambahan tiga mobil. Rencananya, unit pemadam tersebut datang pada Agustus atau September lantaran masih dilelang. (nir/c6/oni)