Jawa Pos

Banyak Pendatang Tak Ber-SKTS

-

SURABAYA – Banyaknya pendatang di Surabaya membuat pemkot harus pintar-pintar mengendali­kan kepadatan penduduk. Salah satunya melalui sosialisas­i pendaftara­n surat keterangan tinggal sementara (SKTS).

Saat ini dispendukc­apil mengupayak­an proses pendaftara­n yang lebih mudah. Warga musiman yang tinggal di Surabaya selama tiga bulan penuh bisa mendaftar SKTS melalui komputer atau telepon seluler yang sudah dilengkapi internet. ’’Kami juga sediakan pos pelayanan online di tiap kecamatan beserta petugasnya,’’ kata Kepala Dispendukc­apil Suharto Wardoyo kemarin (7/5).

Meski demikian, sampai saat ini masih banyak penduduk musiman yang mengabaika­n imbauan tersebut. Akibatnya, jumlah para pendatang itu tidak diketahui sehingga mengakibat­kan kepadatan penduduk. ’’Warga paling malas kalau disuruh mengurus SKTS,’’ ungkapnya. Karena itu, dispendukc­apil rutin mengadakan operasi yustisi. Tujuannya, mendata penduduk musiman yang belum mendaftar SKTS. Petugas disebar di area tertentu sembari membawa sebuah tablet atau handphone, kemudian mendeteksi data penduduk dengan menggunaka­n alat tersebut.

Setiap bulan, mereka rutin mengadakan empat kali operasi yustisi. Operasi itu juga dibantu satpol PP, kecamatan, kelurahan, ketua RT/RW, polsek, dan koramil. Warga yang tertangkap diberi surat tilang dan harus menjalani sidang di pengadilan. ’’ Yang tidak mengurus SKTS bisa dikenai sanksi maksimal kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 juta,’’ terang Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo.

Selama 2015, dispendukc­apil sudah menjaring ratusan penduduk musiman yang kedapatan tidak memiliki SKTS. Dalam setiap operasi, rata-rata mereka bisa menangkap 30 orang. Dengan begitu, selama sebulan mereka berhasil menjaring 120 orang. ’’Biasanya, yang terjaring itu mahasiswa, pegawai swasta, dan pekerja hiburan,’’ ujar Kabid Perencanaa­n dan Pengendali­an Dispendukc­apil Arief Boediarto.

Dia menjelaska­n, beberapa daerah tertentu memiliki lebih banyak jumlah penduduk musiman. Antara lain, Tegal Sari, Sawahan, Gubeng, Dukuh Pakis, Simokerto, dan Bubutan. Saat ini jumlah penduduk musiman yang sudah terdaftar mencapai 31.851 orang. ’’Saya yakin itu hanya 5 persen dari jumlah sebenarnya,’’ tuturnya. (ant/c20/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia