Terkendala Air Pasang
Kontraktor Jembatan Kenjeran Optimistis
BULAK – Memasuki Mei, aktivitas pembangunan proyek Jembatan Kenjeran terus dikebut. Jika bangunan itu diperhatikan, memang belum terlihat konstruksi jembatan yang nyata. Kendati demikian, pihak kontraktor mengaku optimistis menyelesaikan jembatan tersebut tahun ini.
Staf Humas Kontraktor PT Hutama Karya Suaidik Faqih menyatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pembangunan jembatan sepanjang 700 meter itu. Kontraktor tersebut juga memberlakukan lembur untuk para pekerja. Saat ini, menurut dia, proses pembangunan jembatan itu mencapai 50 persen. ’’Kami optimistis selesai tepat waktu. Namun, sekarang kendalanya berasal dari alam, yakni air laut yang pasang,’’ jelasnya.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini pekerja masih mengecor kepala pilar tiang pancang. Tetapi, aktivitas tersebut sering terkendala air laut yang pasang. Biasanya, air laut pasang pada pagi hingga menjelang sore. Keadaan itu diperkirakan akan terus terjadi, apalagi pada Agustus–September. ’’Pekerjaan tersebut tidak bisa dipaksakan jika laut pasang. Makanya, kami baru bisa mengecor mulai sore, bahkan hingga pukul 23.00 setiap hari,’’ tuturnya.
Apalagi, truk pembawa bahan cor diharuskan melewati jalan kerja. Lokasi tersebut membentang dari Sukolilo Baru hingga Kenjeran yang berada di atas laut. Untuk itu, mobil dan para pekerja harus menunggu hingga keadaan air laut memungkinkan. ’’Sebab, jika truk pengecor lewat jalan raya sepanjang desa, risikonya, tanaman dan pepohonan rusak,’’ ujarnya sambil menunjuk beberapa dahan pohon yang sempat diterjang truk pengecor saat melintas.
Meski demikian, bukan berarti mereka menganggur. Jika proses pengecoran ditunda, para pekerja akan mengambil alih pekerjaan lain. Antara lain, mengerjakan beberapa sudut air mancur yang akan menjadi bagian jembatan.
Sementara itu, Camat Bulak Suprayitno agak pesimistis Jembatan Kenjeran bisa selesai tahun ini. Sebab, jembatan yang akan menghubungkan THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran dan Jalan Sukolilo Lor secara langsung tersebut belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.Meski demikian, mantan Sekcam Rungkut itu berharap proyek senilai Rp 209 miliar tersebut kelar tanpa molor. (aya/c20/nda)