Jawa Pos

Iklan Cari Jodoh Gay

-

NEW DELHI – Padma Iyer ditolak tiga kali untuk mengiklank­an pencarian jodoh bagi anaknya Harish Iyer, 36. Itu bukan disebabkan Harish jelek, namun pemuda matang tersebut adalah gay. Di India homoseksua­l dianggap ilegal. Karena itulah, media Times of India, DNA, dan Hindustan Times menolak iklan Padma. Untungnya, media Mid-Day akhirnya mau memuat iklan tersebut. Itu adalah iklan gay mencari jodoh pertama di India.

’’Mencari pengantin laki-laki vegetarian usia 25–40, memiliki tempat tinggal, dan mencintai binatang untuk anak lelaki saya yang bekerja untuk Organisasi nonProfit (NGO), kasta tidak masalah,’’ tulis iklan yang dimuat pada Selasa (19/5) tersebut.

Keluarga Iyer berpendapa­t bahwa media yang menolak iklan mereka sejatinya tidak mendukung pasangan homoseksua­l. Mereka bersembuny­i di balik hukum untuk menolak iklan itu. Hal berbeda dilakukan Mid-Day tentu saja. ’’Saya percaya bahwa hak asasi manusia harus diterapkan untuk semua hal, tidak peduli agama, kasta, warna kulit, orientasi seksual, atau apa pun,’’ ujar editor Mid-Day Sachin Kalbag.

Selama ini iklan mencari jodoh memang kerap ditemui di berbagai media di India. Namun, hampir tidak pernah ada seorang homoseksua­l yang mencari jodoh lewat iklan. Harish pun menghargai usaha ibunya untuk mencarikan pasangan dan menikahkan­nya.

Sejauh ini sudah ada enam orang yang merespons iklan tersebut. Tentu saja, semuanya adalah pria. (AFP/sha/c20/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia