Kring, Ambulans Tiba dalam 15 Menit
Call Center 112, Inovasi Wali Kota Parepare Taufan Pawe Semua kepala daerah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warganya. Termasuk wali kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang menghadirkan sistem pelayanan kesehatan darurat 112.
call centre
WARGA Parepare tidak perlu khawatir saat mengalami kondisi darurat berkaitan dengan kesehatan. Tidak perlu bingung membawa keluarga yang mendadak sakit ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Cukup menelepon 112, gratis dari semua operator telepon seluler, ambulans segera meluncur untuk menjemput pasien.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe menjelaskan, inovasi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat. Warga kota, kata Taufan, layak mendapatkan layanan medis atau kesehatan secepatnya.
112 mulai diluncurkan pada 24 Oktober 2014. Pemkot Parepare sudah menggandeng seluruh provider telepon seluler dan PT Telkom untuk memberikan layanan cuma-cuma. Dalam pengoperasian layanan darurat 24 jam itu, pemkot menyiapkan dua unit ambulans yang siap meluncur di mana saja dan kapan saja. Ambulans yang disiapkan sangat lengkap untuk pertolongan pertama sebelum sampai ke puskesmas maupun rumah sakit.
”Di program call centre 112 ini, ada 14 tenaga dokter dan 28 tenaga perawat yang bersertifikasi. Mereka siap melayani masyarakat kapan saja dan di mana saja jika terjadi emergency,” jelas Taufan saat diwawancarai Fajar ( Jawa Pos Grup) di kediamannya akhir pekan lalu.
Para tenaga medis yang difungsikan itu diambil dari RSUD Parepare maupun puskesmas. Mereka bertugas secara bergantian sehingga tidak mengganggu tugas-tugas utama di rumah sakit atau puskesmas.
Program call centre 112 juga digabungkan dengan program unggulan lainnya, yakni Jumat Peduli. Setiap Jumat tim medis call centre 112 melakukan kegiatan yang sifatnya pelayanan kesehatan umum kepada masyarakat. ”Bila sehari-hari call centre memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya darurat, untuk Jumat, mobil call center melakukan bakti sosial kesehatan secara bergiliran di setiap kelurahan. Dalam satu Jumat bisa dua kelurahan,” katanya.
Taufan menceritakan, sejak layanan tersebut dijalankan, jumlah pasien meninggal dunia karena keterlambatan penganan medis di Parepare menurun hingga 70 persen. Bahkan, saat ini Kota Parepare menjadi salah satu kota dengan pelayanan kesehatan terbaik di Indonesia.
”Dulu selalu ada saja orang yang terlambat ditolong. Sekarang alhamdulilah tidak lagi,” katanya. Taufan memberikan deadline kepada tim call center 112 untuk selalu tepat waktu. Setiap ada panggilan darurat, tim harus sudah tiba di rumah warga dalam waktu 15 menit.
Sejak difungsikan, layanan itu sering disalahgunakan masyarakat. Kadang-kadang ada saja yang iseng. Untuk mengantisipasi hal itu, pemkot mengaktifkan tenaga kesehatan yang tergabung dalam PWS (pemantau wilayah setempat).
Setiap informasi yang disampaikan masyarakat terkait dengan kebutuhan layanan call centre terlebih dahulu diverifikasi melalui PWS. Untuk kecamatan layanan operasional, Taufan menjanjikan bantuan kendaraan dinas bagi setiap PWS.
Layanan tersebut tidak hanya bisa dinikmati di Kota Parepare. Setiap pekan Taufan mengecek pelayanan yang diterapkan. Saya lihat list daerah yang dikunjungi, ternyata sangat luas sampai ke Enrekang. ”Insya Allah, tahun ini akan ada penambahan ambulans hingga delapan unit,” katanya. (syl/JPG/c6/tom)