Menuju Kota Pintar
HAMPIR seluruh daerah berlomba-lomba mewujudkan kota pintar ( smart city). Semua pelayanan masyarakat akan dikontrol secara online. Itulah proyek yang tengah dibangun Wali Kota Taufan Pawe pada sisa jabatannya yang tinggal tiga tahun lagi.
Proyek tersebut saat ini memang belum terwujud 100 persen. Namun, pengaplikasiannya sudah berjalan di beberapa SKPD di Kota berjuluk Bandar Madani itu. Progres inovasi tersebut mulai terasa. Smart city berbasis cyber akan mengintegrasikan pelayanan masyarakat secara elektronik.
Saat ini bidang kesehatan sukses mengaplikasikan sistem call centre 112. Selain itu, bidang pendidikan hingga transparansi anggaran dengan sistem online pun telah berjalan. Bidang-bidang lainnya segera menyusul seperti bidang kependudukan hingga perizinan. Ke depan masyarakat tidak perlu lagi lama-lama antre maupun membuang-buang tenaga untuk mengurus hal-hal yang berbau tentang KTP, izin usaha, hingga kebutuhan pendaftaran lainnya. Warga cukup membuka internet untuk berselancar di dunia maya.
Cyber city sudah mendapat restu dari pemerintah pusat. Bahkan, Parepare menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Selatan yang diprioritaskan melaksanakan proyek tersebut. Untuk Sulawesi, hanya ada dua kota yang ditetapkan menerima program itu, yakni Parepare dan Minahasa, Sulawesi Utara. Sementara itu, untuk Indonesia, sebagai tahap awal ditetapkan tujuh kota.
”Tahun ini saya targetkan ada satu SKPD yang menerapkan sistem online. Kemungkinannya dinas catatan sipil. Warga tak perlu lagi datang antre mengurus di kantor capil. Cukup mendaftar online, tim akan turun ke rumah warga untuk mencetak segala kebutuhan,” jelas Taufan.
Dia bahkan ”bermimpi” tidak ada lagi berkas-berkas yang menumpuk di atas mejanya untuk ditandatangani. Dia ingin semua berkas masuk dalam server dan bisa dipantau di mana saja dirinya berada. ”Jadi, nanti biar di luar daerah, saya tetap bisa kerja. Tak lagi menunggu saya pulang baru bisa disahkan,” jelasnya. (syl/JPG/c6/tom)