Libatkan Ekonomi Kerakyatan saat MEA
Pemilihan Direksi BEI Mengerucut
JAKARTA
Maxi menegaskan, Kadin saatnya berubah sehingga menjadikan Kadinda-Kadinda berperan di kancah perekonomian nasional. ’’Kadin harus mampu menjadi jembatan yang menghubungkan antardunia usaha, terutama di daerah dan pemerintah,’’ jelasnya.
Sementara itu, perebutan kursi direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengerucut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaksanakan proses awal, yaitu fase seleksi administrasi. Hasilnya satu paket, yaitu pimpinan Ronald T. A. Kasim, gugur karena dinilai tidak cukup dukungan suara dari perusahaan sekuritas Anggota Bursa (AB).
Ronald menuturkan sudah menerima surat resmi dari OJK. Dia menyatakan, selain dirinya, paket yang di dalamnya terdapat enam nama calon direksi BEI lainnya tidak lolos seleksi administrasi. ”Ada satu poin alasannya. Ya, kalau OJK yang sudah menilai pasti valid lah,” kata dia di Jakarta kemarin.
Dia enggan menyebutkan detail isi penolakan dari OJK. Namun, persoalan kekurangan suara batas minimum 10 persen dari market share AB di bursa saham Indonesia menjadi penyebabnya.
Paket Ronald disebut hanya mendapatkan 9,98 persen suara AB atau kurang 0,02 persen untuk bisa maju ke pencalonan direksi BEI. Bagaimana tanggapan Ronald? ” Ya itu lah. Repotnya, ada syarat-syarat mesti 10 persen dan sebagainya. Maka, bisa saja ada yang dobel (dukungan AB yang sama untuk paket direksi berbeda) dan sebagainya. Karena sekarang kan paketnya banyak, ada lima awalnya,” tuturnya. (gen/c22/agm)