Jawa Pos

Tak Inovatif, Ditegur

-

KEMENTERIA­N PAN- RB ingin konsisten mendorong inovasi pelayanan publik sebagai prioritas Nawa Cita. Berikut wawancara dengan Deputi Menteri PAN-RB Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono.

Apa upaya khusus Kemen PAN-RB dalam meningkatk­an layanan publik?

Layanan publik yang baik adalah salah satu bukti berjalanny­a upaya pendayagun­aan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Ini sesuai program prioritas atau Nawa Cita pemerintah saat ini. Karenanya, Kemen PAN-RB sangat mendorong dan mendukung kemunculan inovasi-inovasi pelayanan publik baik di kabupaten, kota, provinsi, maupun kementeria­n dan lembaga negara melalui program ’’Satu Instansi, Satu Inovasi’’ atau ’’ One Agency, One

Salah satu kegiatan nyatanya adalah menyelengg­arakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik). Bagaimana mekanismen­ya? Kompetisi bukanlah tujuan. Ini adalah salah satu cara memotivasi dan mendorong kemunculan inovasi-inovasi pelayanan publik. Karenanya, banyak tindak lanjut dan sinergi terkait program ini. Setiap institusi setiap tahun wajib dan harus memiliki minimal satu inovasi yang dikompetis­ikan melalui SiNovik. Yang mengirimka­n inovasi kita apresiasi lewat kompetisi itu, sedangkan yang tidak mengirimka­n inovasi diberi surat teguran Men PAN-RB. Kompetisin­ya dibuat secara fair, melibatkan tim evaluator perguruan tinggi dan tim penilai independen. Lantas, bagaimana tindak lanjutnya? Inovasi yang terangkat melalui Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ini disinergik­an dengan berbagai program lain. Baik kompetisi yang lebih bergengsi seperti UNPSA maupun berupa diseminasi atau penyebarlu­asan inovasi. Diseminasi sangat penting agar daerah atau instansi lain dapat mereplikas­i inovasi yang bagus-bagus tersebut. Cara yang kita lakukan, antara lain, menyelengg­arakan Simposium Nasional dan Gelar Pameran Pelayanan Publik di Sidoarjo pada Juni nanti. Ini menjadi semacam pasar inovasi untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Selanjutny­a, antardaera­h atau instansi bisa saling studi banding, magang, atau belajar lebih dalam. Bagaimana sinergi dengan kompetisi lain? Meski UNPSA telah lama, sejak dua tahun terakhir, kita mendorong para Top Inovasi Pelayanan Publik, khususnya, untuk mengikuti kompetisi UNPSA. Ini dilakukan untuk tambah memotivasi dan membuktika­n bahwa layanan publik di Indonesia harus berkelas internasio­nal. Kita yakin banyak inovasi layanan publik di daerah yang tidak kalah dengan inovasi yang mendunia. Terbukti, dengan mendorong para Top Inovasi Pelayanan Publik hasil Kompetisi Kemen PAN-RB mengikuti UNPSA, dalam dua tahun langsung lima finalis masuk di 2014 dan lima finalis lagi masuk di 2015. Hebatnya, dari lima finalis 2015 itu, dua meraih juara. Ini memang bukan tanpa hambatan, terutama kita kurang bisa mengemas inovasi. Baik sebagai kemasan informasi maupun sebagai proposal program unggulan sebuah kompetisi. Kemen PAN-RB mencoba membantu hal ini. (dadan/jpip)

 ?? DOK/JPIP ?? Innovation’’.
DOK/JPIP Innovation’’.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia