Jawa Pos

Kredit Ratusan Juta Catut Belasan Guru-Kasek

PNS UPTD Pendidikan Diduga Jadi Pelakunya

-

BOJONEGORO – Belasan nama guru, kepala sekolah (Kasek), dan penilik di Kecamatan Sukosewu diduga dicatut oknum pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengajukan dan mencairkan dana pinjaman senilai ratusan juta rupiah. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bojonegoro, aksi itu diduga dilakukan B, seorang PNS di Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD) Pendidikan Sukosewu.

Kronologin­ya, B mengajukan kredit atas nama belasan guru TK dan SD di Kecamatan Sukosewu. Pinjaman tersebut tidak hanya diajukan ke salah satu bank di Bojonegoro, tetapi juga sebuah koperasi. Pengajuan pinjaman itu dilakukan dengan memalsukan stempel UPTD Sukosewu serta tanda tangan sejumlah guru, Kasek, dan penilik sekolah. Mereka seolah-olah memang mengajukan pinjaman.

Aksi tersebut baru terungkap setelah sejumlah guru tidak menerima gaji mereka secara utuh. Setelah diusut, gaji para guru, Kasek, dan penilik sekolah itu ternyata dipotong oleh bank dan koperasi untuk pelunasan pinjaman tersebut.

Terkait dengan kasus itu, para korban yang namanya sudah dicatut merasa geram. Gara-gara namanya telah dicatut tersebut, mereka tidak menerima gaji secara utuh. ’’Kok bisa ya pinjaman dicairkan tanpa kehadiran yang bersangkut­an,’’ ujar salah seorang kepala SD di Kecamatan Sukosewu yang namanya enggan disebutkan kemarin (20/5).

Dia mengaku termasuk salah seorang korban yang dicatut namanya. Akibatnya, gajinya tidak utuh karena dipotong angsuran pinjaman yang tidak pernah dinikmatin­ya. ’’Kasus itu terjadi beberapa bulan lalu dan saat ini ditangani dinas pendidikan,’’ tuturnya.

Dikonfirma­si secara terpisah, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Bojonegoro Abdul Azizi membenarka­n adanya kasus tersebut. Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih menangani kasus itu. ’’Kita sedang kumpulkan data,’’ jelasnya.

Menurut dia, pihaknya juga sudah memanggil sejumlah guru dan Kasek yang telah menjadi korban. Tetapi, sejauh ini pihaknya belum mengetahui kasus tersebut secara detail. ’’Laporannya belum selesai,’’ katanya. (ade/fiq/c20/dwi)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia