Hindari Orang Utan sebagai Pelampiasan Amarah
KAPUAS – Orang utan borneo di Pulau Kalimantan berada di ambang kepunahan. Berdasar data Yayasan Boss Mawas, yayasan yang peduli konservasi orang utan, jumlah hewan itu di kawasan Blok E (Kapuas-Barito Selatan) hanya sekitar 3.000 ekor.
’’Diharapkan mulai masyarakat desa terpencil dan masyarakat adat yang tinggal di pinggiran hutan yang berdekatan dengan wilayah orientasi beredarnya kehidupan orang utan liar bisa menyamakan persepsi untuk menyelamatkan orang utan borneo. Orang utan kalimantan jangan sampai punah,’’ kata perwakilan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas, Syamsu Abdullah, kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group) kemarin (20/5).
Masyarakat, kata dia, tidak boleh menjadikan orang utan sebagai perburuan dan pelampiasan kemarahan karena sering merusak kebun penduduk. Sebenarnya, itu pertanda bahwa orang utan mengalami krisis makanan.
Jadi, tempat yang ada makanan habis dimakan. Orang utan liar, ungkap Syamsu, tidak bisa membedakan kebun milik kepala desa atau demang kepala adat. ’’Yang penting, mereka harus makan sampai kenyang saat itu juga,’’ ucapnya.
Karena itu, lanjut Syamsu, para cendekiawan (kehutanan dan kehewanan), perusahaan besar perkebunan sawit, para perusahaan besar tambang, tokoh masyarakat adat lembaga swadaya masyarakat (LSM), baik dalam negeri dan luar negeri, pemerintah daerah, serta pemerintah pusat harus ikut mempertahankan kelangsungan hidup orang utan liar borneo dari ancaman kepunahan. ’’DAD Kabupaten Kapuas siap mengawal program Yayasan Boss Mawas untuk kelestarian orang utan sampai kapan pun.”
Menurut Syamsu, terancamnya orang utan disebabkan menyempitnya habitat hewan yang dilindungi pemerintah itu. Hampir di semua kabupaten di Kalimantan Tengah, lanjut dia, dipenuhi hamparan kelapa sawit.
Dia mengungkapkan, khusus wilayah Kabupaten Kapuas yang juga sudah didominasi perkebunan sawit adalah arah selatan atau muara laut ke arah utara sampai berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Murung Raya. Di Kabupaten Muara Teweh yang pada bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan dan Kalimantan Selatan juga terdapat hamparan perkebunan sawit. (art/JPNN/c19/diq)