Hidup Mati di Kualifikasi
MANCHESTER – Format baru dalam penentuan daftar unggulan Liga Champions musim 2015–2016 membuat Manchester United harus bekerja lebih keras. Sebab, jika sebelumnya klub unggulan yang berhak menempati pot utama diurutkan berdasar koefisien mereka di ranking UEFA, untuk musim depan, tim yang menempati pot unggulan adalah tujuh juara liga domestik plus juara Liga Champions musim ini.
United memang absen di pentas Liga Champions musim ini. Namun, koefisien tim asuhan Louis van Gaal tersebut lebih tinggi ketimbang Paris SaintGermain (PSG), Juventus, Zenit St Petersburg, dan PSV Eindhoven. United memiliki koefisien 103.078. Bandingkan dengan PSG yang hanya memiliki koefisien 100.483, Juventus (95.102), Zenit (90.099), dan PSV (58.195). Tapi, karena United gagal menjadi jawara Premier League musim ini, mereka harus terlempar dari pot utama untuk kali pertama dalam 17 tahun terakhir
Bahkan, United yang mungkin hanya finis di peringkat keempat klasemen akhir Premier League harus berjuang lewat jalur kualifikasi putaran keempat atau playoff. Fase tersebut dimulai pada 18 dan 25 Agustus mendatang. Calon lawan Wayne Rooney dkk baru diketahui saat drawing playoff yang berlangsung pada 7 Agustus nanti.
Fase playoff dibagi menjadi dua rute. Yakni, champions route dan league route. Champions route berarti klub-klub juara liga domestik tidak otomatis lolos ke fase grup. Sementara itu, league route adalah klub nonjuara, biasanya peringkat keempat dari liga-liga utama seperti Inggris, Jerman, dan Spanyol.
Nah, lawan tangguh sudah menanti United pada fase playoff nanti. Mereka bisa bentrok melawan Bayer Leverkusen, Sporting Lisbon, atau Ajax Amsterdam. United juga bisa bentrok dengan AS Roma, Lazio, atau Napoli. Tiga klub itu memang masih bersaing untuk memperebutkan posisi tiga besar di klasemen akhir Serie A.
Karena beratnya medan yang harus dilewati United untuk mencapai babak utama (babak 32 besar), pelatih Louis van Gaal pun merasa cemas. Karena itu, Van Gaal belum mau menyebut timnya sudah pasti berlaga di Liga Champions musim depan. Sebab, United masih bisa terjegal di babak playoff. Memang, United sudah punya pengalaman bermain di babak kualifikasi. Yakni, melawan LKS Lodz pada 1998, Zalagerszeg (2002), Dinamo Bucharest (2004), dan Debrecen (2005). Tapi, situasinya sekarang berbeda. Pasalnya, calon lawan yang dihadapi di babak playoff bakal lebih berat.
’’Kami belum melenggang ke Liga Champions. Kami masih harus menjalani fase playoff. Kami harus lolos,’’ tegas Van Gaal kepada The Sun.
Kans United untuk bentrok melawan wakil Eropa Timur juga sangat terbuka. Padahal, klub-klub dari negara Eropa Timur rata-rata bermain separo musim pada Juli–Agustus. ’’Inilah yang membuat saya stres. Kami harus bertemu dengan klub yang baru menjalani separo musim, sedangkan kami harus mengawali musim baru. Realistis, saya akui ini sulit,’’ keluh mantan pelatih timnas Belanda tersebut.
Kekhawatiran bakal menghadapi lawan berat di babak kualifikasi juga disampaikan pelatih AS Roma Rudi Garcia. Agar terhindar dari bencana kualifikasi, Roma harus bisa memenangi laga derby melawan Lazio Senin (25/5). Roma yang saat ini mengoleksi 67 poin atau satu poin lebih banyak dari Lazio bakal mengunci posisi runner-up jika berhasil mengalahkan rival sekotanya itu. Posisi runner-up akan memastikan Roma tampil di Liga Champions tanpa harus melewati fase playoff dan kualifikasi.
’’Saya sudah menyampaikan kepada pemain bahwa derby nanti menjadi ajang pertaruhan playoff Liga Champions. Derby nanti wajib untuk dimenangkan,’’ tegas Garcia kepada Football Italia. (ren/c17/bas)