Jawa Pos

Senang Punya Manajer Legendaris

Agnez Mo Jadi Anak Asuh Johnny Wright

-

JAKARTA – Sudah dua tahun Agnez Mo, 29, meninggalk­an dunia hiburan tanah air untuk melakukan persiapan debut album internasio­nal. Hanya sesekali dia pulang ke Indonesia. Selebihnya dia tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. Kendati cukup lama meninggalk­an dunia

Indonesia, dia mengatakan tidak takut kehilangan fans. Menurut dia, saat memulai karir, popularita­s bukan menjadi tujuan utama. Sejak dahulu sang mama mengajari Agnez untuk tidak menjadikan popularita­s sebagai prioritas. ’’Yang utama itu bagaimana menghasilk­an karya terbaik,’’ kata perempuan yang mengawali karir sebagai penyanyi cilik itu ketika ditemui di Keraton at The Plaza pada Selasa (19/5). Dia menambahka­n, jika pada akhirnya karya itu bisa membawa fans, itu adalah bonus. Karena hal itu juga, Agnez kerap bingung saat ditanya cara bisa punya lebih dari 13 juta di Bukan karena jumlahnya yang begitu banyak sehingga Agnez menjadi bingung, melainkan dia tidak pernah memikirkan hal itu.

Agnez percaya, dan penggemar akan berdatanga­n jika dia punya prestasi. Ketimbang memikirkan itu,dialebihsu­kamemikirk­anbagaiman­a bisa terus berprestas­i dan membuat karya terbaik. Dengan berfokus kepada prestasi, dia tidak perlu merasa takut kehilangan penggemar. ’’Kalau memang fans sejati, mereka akan sabar dan terus jalan sama aku. Aku tidak khawatir,’’ ungkap pemilik akun Twitter @agnezmo itu.

Keyakinann­ya itu bukan tanpa dasar. Sejak bergabung dengan Wright Entertainm­ent Group (WEG) milik Johnny Wright pada November lalu, keyakinan Agnez semakin besar. Sebuah kebanggan baginya bisa menjadi ’’anak asuh’’ Wright yang juga sukses memanajeri NKOTB, Backstreet Boys, Justin Timberlake, Britney Spears, dan banyak lagi.

Track record Wright yang begitu peduli dengan artis-artisnya membuat Agnez semakin yakin debut internasio­nalnya nanti spektakule­r. Menurut dia, Wright tidak ragu berbicara soal Agnez di setiap kesempatan. Seperti yang dilakukan pada sesi interview Canadian Music Week 2015 dua pekan lalu. Wright mengatakan, Agnez merupakan penyanyi top Indonesia yang mau meniti karir dari grass root di Amerika untuk bisa dikenal. ’’Dia sempat ngomongin aku. Aku benar-benar senang bisa bergabung dengan manajer legendaris seperti dia,’’ ucap perempuan kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, itu.

Setelah melakukan recording lebih dari 30 lagu, Agnez kini harus bersabar menjalani tahapan hingga akhirnya debut. ’’ Tujuan akhirku bukan karir internasio­nal, tetapi being the best of me. Itu yang bikin aku setiap hari bertarung dengan diri aku sendiri untuk menemukan the best of me,’’ tutur perempuan yang sempat bercita-cita menjadi atlet itu. (and/c4/jan)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia