Jawa Pos

Tapi, Efek Ini Mungkin Terjadi

-

SEBAGIAN besar responDet emang setuju dengan diterapkan­nya hukuman mati. Tapi, sanksi itu nggak selalu berdampak positif, Cuy. Menghilang­kan nyawa seorang tersangka itu nggak sesimpel menyihir Malin Kundang jadi batu loh. Serumit apa sih efeknya? (sam/c22/rat) NGGAK SELALU BIKIN JERA Penelitian yang dilakukan PBB pada 1988 dan 1996 membuktika­n bahwa eksekusi hukuman mati nggak bikin pelaku kriminal jera. Buktinya, angka pembunuhan di negara yang nggak menerapkan hukuman mati malah lebih rendah. Malah, negara bagian selatan Amerika Serikat yang pro- menyumbang 80 persen vonis. BUTUH BANYAK BIAYA Argumen bahwa hukuman seumur hidup lebih murah daripada hukuman mati ternyata salah, Bro. Nyatanya, suatu penelitian yang dilakukan di California, Amerika Serikat, pada 2011 menyatakan bahwa negara bagian tersebut menghabisk­an dana 20 kali lebih banyak untuk memvonis daripada hukuman seumur hidup. California membutuhka­n USD 184 juta per tahun untuk vonis hukuman mati para kriminalny­a. Tingginya biaya tersebut disebabkan proses pengadilan yang panjang dan kompleks. RAWAN SALAH VONIS Richard Dieter, Death Penalty Informatio­n Center Amerika Serikat, mengaku bahwa setiap eksekusi pasti ada risiko salah vonis. ’’Resikonya mungkin kecil, tapi ujar Dieter yang dilansir dari

Terbukti, sejak 1973, pengadilan di Amerika Serikat melepaskan 140 tersangka tak bersalah dari 26 negara bagian yang dijatuhi vonis hukuman mati. Setidaknya, per tahun ada satu di antara sepuluh vonis

yang ternyata nggak bersalah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia