Rancang Tryout ke Tiongkok
Puslatda Angkat Besi Menjelang Pra-PON
SURABAYA – Cabor angkat besi mengemban target tinggi di PON 2016 Jabar. KONI Jatim membebankan target tiga emas. Karena itu, tim pelatih mulai merancang berbagai agenda untuk merealisasikan hal tersebut.
Pelatih kepala angkat besi Jeffry Tagore menjelaskan, program penting yang mereka agendakan hingga pelaksanaan pra-PON pada pertengahan September adalah menggelar pemusatan latihan di luar negeri. Meski, hal itu belum mendapat persetujuan dari KONI Jatim.
’’Selama ini, kami hanya latihan atau beruji coba dengan daerah lain. Karena itu, ini kali pertama sekaligus gebrakan bagi kami,’’ ungkap Jeffry ketika ditemui di KONI Jatim kemarin (20/5).
Selain target emas, KONI Jatim membebankan delapan lifter bisa lolos ke PON melalui pra-PON tersebut. Dengan alasan itu, Jeffry menegaskan, tryout ke luar negeri menjadi hal mendesak. ’’Dengan melakukan tryout ini, kami bisa meningkatkan persentase persiapan kami sehingga target yang diberikan kami, delapan atlet puslatda lolos semua, bisa tercapai,’’ terangnya.
Lantas, negara mana yang akan dituju tim Jatim? Semula, Jeffry mengajukan proposal untuk bisa memberangkatkan para lifter- nya ke Korea Selatan. ’’Namun, setelah berdiskusi dengan Pak Erlangga (Satriagung, Ketum KONI Jatim), mereka merekomendasikan tryout di Tiongkok saja karena biayanya lebih murah,’’ ucap Jeffry.
Pria yang juga menjabat ketua harian Pengprov PABBSI Jatim itu lantas berkonsultasi dengan Sekjen PB PABBSI Sonny Kasiran. ’’Pak Sonny memberikan rekomendasi Provinsi Zhejiang dan Kota Shenzhen,’’ ujarnya.
Alasannya, dua daerah itu selama ini dianggap sebagai tempat TC bagi lifter timnas Negeri Panda tersebut. ’’Kami saat ini mencari link yang dapat membantu kami supaya para atlet bisa berlatih dengan timnas,’’ imbuhnya.
Selain itu, dalam agenda tryout yang dirancang bakal berangkat Agustus tersebut, Jeffry dihadapkan pada persoalan siapa atlet yang akan ikut berguru ke Tiongkok. Sebab, keinginannya untuk dapat memboyong semua timnya terganjal dengan anggaran yang dimiliki KONI Jatim.
’’KONI meminta kami memprioritaskan atlet yang mempunyai kans besar dalam mendapat medali,’’ paparnya. Karena itu, lanjut Jeffry, supaya lebih adil, dirinya akan melihat perkembangan para atletnya melalui tes prestasi yang diadakan 26 Mei pekan depan.
Hanya, tes tersebut terancam tidak dapat diikuti semua atlet, terutama yang berdomisili di luar Jatim. Misalnya, Sandow Weldemar Nasution, Eko Yuli Irawan, dan Accdya yang kabarnya akan menjalani tes serupa untuk persiapan kejuaraan dunia di Amerika Serikat.
’’Saya tetap akan memantau hasil tes mereka di sana. Sebab, tes tersebut juga akan menjadi acuan pra-Olimpiade Rio tahun depan. Pasti mereka tidak akan setengah-setengah,’’ terangnya. (apu/c23/ady)