Bukan Rafa, Tahun Ini Adalah Jatah Nole
Prediksi Prancis Terbuka 2015
PARIS – Turnamen tanah liat paling elite di dunia Grand Slam Prancis Terbuka 2015 dimulai 24 Mei nanti. Saat ini pencinta tenis dunia disibukkan dengan menebak siapa kampiun di Stade Roland Garros.
Kompetisi diperkirakan lebih ketat ketimbang 10 tahun terakhir. Dalam rentang waktu itu, Rafael Nadal mendominasi total dengan meraih sembilan gelar.
Namun, tampaknya, El Nino –julukan Nadal– sulit melanjutkan kejayaannya. Tahun ini petenis nomor satu dunia Novak Djokovic seharusnya menjadi kampiun dalam ajang berusia 124 tahun tersebut.
Sejak memutuskan terjun ke tenis pro pada 2003, belum sekali pun Nole –panggilan Djokovic– memenangi Prancis Terbuka. Prestasi terbaiknya adalah menembus final pada musim 2012 dan 2014. Dua kali Djokovic dicundangi Nadal. Prancis Terbuka menjadi satu-satunya Grand Slam yang gagal dimenangi.
Namun, kini petenis 27 tahun itu mempunyai kans yang sangat besar. Persiapannya begitu mantap. Dia tidak terkalahkan dalam dua turnamen pemanasan tanah liat berlevel Masters. Terakhir, Djokovic menjuarai Roma Masters setelah mengandaskan legenda Swiss Roger Federer pada partai puncak dalam dua set langsung 6-4 dan 6-3.
Selain itu, sejarah memihak Djokovic. Pertama, itu merupakan partisipasi ke-11 bagi Djokovic di Prancis Terbuka. Statistik mencatat, sejak era petenis asal Ekuador Andres Gomez pada 1990, siapa pun yang menyentuh angka Setelah mendominasi dengan meraih sembilan gelar dalam sepuluh tahun terakhir, Nadal akan sulit menang. Rangkaian cedera dan penampilan yang jeblok membuatnya akan sulit mengangkat piala. berlaga di nomor 11 bisa juara.
Federer merupakan petenis terakhir yang melakukannya pada 2009. Fakta menarik lainnya, usia Federer saat menjuarai Prancis Terbuka 27 menjelang 28 tahun. Sama dengan umur Djokovic saat ini.
Selain itu, performa Nadal belakangan mulai tergerus. Dia baru meraih satu gelar dalam enam turnamen tanah liat yang diikuti. Yakni, ketika merebut gelar Buenos Aires Terbuka, turnamen dengan level ATP 250, Februari lalu. Saat itu dia mengandaskan petenis tuan rumah Juan Monaco 6-4, 6-1.
Setelah itu, petenis berjuluk King of Clay tersebut justru seret saat bermain di lapangan spesialisasinya. Kekalahan oleh Stanislas Wawrinka pada babak perempat final Roma Masters menegaskan bahwa Nadal mulai gembos. Hal itu juga yang membuat peringkatnya melorot ke urutan ketujuh dunia.
’’Fisiknya, permainannya, maupun kehidupan pribadinya benar-benar berada dalam puncak. Jika mampu memenangi Prancis Terbuka, dia juga bisa memenangi Wimbledon maupun Amerika Terbuka tahun ini,’’ ujar legenda tenis Australia Todd Woodbridge menyoal Djokovic sebagaimana dilansir Herald Sun. w
Bagaimana tanggapan Djokovic? Dia memilih merendah meski menjadi unggulan untuk menjungkalkan supremasi Nadal. ’’Sejauh ini, inilah musim terbaik dalam hidupku. Aku tidak tahu bagaimana nanti di Roland Garros. Namun, saya sangat percaya diri,’’ tuturnya sebagaimana dilansir ESPN. (apu/c19/nur)