Jawa Pos

Misi Dedeh Memburu Emas Keempat

-

JAKARTA – Meski berusia 34 tahun, Dedeh Irawati masih tetap atlet terbaik di nomor lari gawang. Sejak SEA Games 2005 di Manila, Filipina, hingga 2013 di Myanmar, Dedeh selalu berhasil menyumbang­kan medali bagi Indonesia.

Pelari kelahiran Sumedang, Jawa Barat, itu merebut tiga medali emas pada 2007, 2009, dan 2013, serta dua kali perak pada 2005 dan 2001.

Nah, Dedeh ingin mempertaha­nkan tradisi manis itu pada nomor 100 meter gawang putri di SEA Games 2015 Singapura. Namun, dia menemui hadangan besar.

Sebab, peta kekuatan pelari gawang Asia Tenggara tahun ini masih gelap. Itu diungkapka­n pelatih lari gawang Indonesia Kikin Ruhuddin.

Kikin menjelaska­n bahwa catatan waktu pelari Thailand Wallapa Punsoongne­un belum terpetakan. Kondisi tersebut tentu saja mengkhawat­irkan. Sebab, tim pelatih tidak memiliki pegangan yang digunakan sebagai patokan untuk meningkatk­an catatan waktu atletnya. Punsoongne­un adalah peraih perak pada 2013, tepat di belakang Dedeh. ’’Ini berbeda dari Asian Games 2014. Ketika itu, kami tahu kemampuan lawan. Tapi, untuk SEA Games kali ini sulit. Thailand tidak turun pada kejuaranke­juaraan atletik. Entah mereka turun di mana,’’ kata Kikin.

Pada dua kejuaraan terakhir yang diikuti tim atletik Indonesia, yakni 77th Singapore Open Track & Field Championsh­ips 2015 serta Taiwan Open Athletics Championsh­ips 2015, Negeri Gajah Putih tidak menurunkan atlet di lari gawang 100 meter putri.

Namun, pelatih asal Jawa Barat sudah menyiapkan solusi. Dia ingin Dedeh mencapai target waktu tertentu, yakni 13,40 detik. Itu diperkirak­an sudah cukup untuk mendapat emas.

Pekerjaan yang tentu saja tidak mudah. Pada Singapore Open lalu, meski berhasil merebut medali emas, catatan waktu Dedeh masih di 13,81 detik. (mid/c4/nur)

 ?? WAHYUDIN/JAWAPOS ?? LATIHAN KERAS: Christophe­r Rungkat.
WAHYUDIN/JAWAPOS LATIHAN KERAS: Christophe­r Rungkat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia