BRT Harus Jalan Terus
SIDOARJO – Tidak ada alasan untuk menghentikan rencana pengoperasian bus rapid transit (BRT) di Sidoarjo. Bagi Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, penerapannya justru sangat baik dan menguntungkan warga Kota Delta. Salah satunya, mengurai kemacetan.
Keuntungan lain berkaitan dengan tingkat kenyamanan perjalanan. Sebab, kondisi armada yang dioperasikan cukup baik dan nyaman. Yakni, tidak hanya ber-AC, tetapi juga bersih. ’’BRT harus jalan terus. Rencana ini tidak boleh berhenti. Ini sangat baik untuk transportasi masyarakat,’’ tegas Saiful kemarin (20/5).
Saat ini rencana pengoperasian BRT memang menuai batu sandungan. Pengusaha dan para sopir angkutan umum atau angkot di Sidoarjo tidak setuju
Mereka merasa bakal dirugikan jika proyek tersebut direalisasikan. Para pengusaha dan sopir angkot itu memandang keberadaan BRT mematikan mata pencaharian mereka. Apalagi, BRT melayani penumpang dari Porong sampai Waru.
Saiful menyatakan bisa memahami keresahan tersebut. Tetapi, pria yang juga ketua DPC PKB Sidoarjo itu menegaskan bahwa BRT tidak bakal mengganggu rute angkot yang sudah lebih dulu beroperasi di jalanan Sidoarjo. ’’Ini kan beda sistem operasinya. Jadi, BRT tidak perlu dikhawatirkan,’’ katanya.
BRT disebutnya tidak sembarangan mengambil penumpang. ’’Kalau mau, seharusnya kita bisa belajar bagaimana orang Tiongkok berdagang. Meski da- gangannya sama dan lokasinya berdekatan, toh mereka bisa sama-sama jalan,’’ jelasnya.
Orang nomor satu di pemerintahan Sidoarjo tersebut pun berharap para pengusaha dan sopir angkot itu nantinya bisa sama-sama berjalan beriringan dengan BRT. Dia yakin keberadaan BRT tidak akan membuat usaha angkot mati. Sebab, pasarnya berbeda.
’’Justru, kalau nanti sama-sama jalan, ini bermanfaat mengurai kepadatan lalu lintas di jalanan Sidoarjo. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan proyek BRT ini,’’ tuturnya.
Sementara itu, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur juga mengkaji BRT bisa menjadi pengembangan transportasi masal ke depannya. ’’BRT sanggup menampung lebih banyak penumpang,’’ terang Ketua MTI Jatim Chairul Djaelani kemarin. (fim/sep/c20/ayi)