Guru Kreatif Buat Alat Bermain Anak
SURABAYA – Kekreatifan guru akan merangsang muridnya menjadi pintar. Bentuk kreatif itu bisa berupa bervariasinya metode pengajaran maupun alat permainan yang digunakan.
Nah, guru pun diharapkan bisa membuat alat permainan edukatif (APE) sendiri. Karena itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya sengaja membuat lomba cipta EDU yang diikuti 31 guru TK dari kecamatan se-Surabaya kemarin (20/5).
Syaratnya, hiasan APE mengandung unsur anyaman untuk menambah estetika permainan. Salah seorang juri, Kusandriani, menyatakan bahwa penilaian berdasar hasil kreasi guru. Seorang guru TK harus bisa membuat permainan yang menarik.
Yang paling penting, permainan tersebut bisa menstimulasi anak-anak. ’’Karena usia anak TK kan usia bermain, jadi seharusnya belajarnya lewat bermain,’’ ujar psikolog anak yang juga praktisi pendidikan anak usia dini (PAUD) itu.
Pada dasarnya, APE sudah bisa diberikan kepada anak usia sebulan. Sebab, manfaat bermain itu untuk merangsang tumbuh kembang anak. Baik motorik kasar dan halus maupun kognitif.
Salah seorang peserta, Siti Umi Rosida yang mewakili Kecamatan Jambangan, membuat permainan bernama baling-baling pintar. Sekilas, mainan yang dibuat Ida, panggilan akrab Siti Umi Rosida, tersebut mirip dengan kincir angin. Namun, bila diperhatikan lebih detail, permainan itu mempunyai sisi edukasi yang komplet. Baling-baling tersebut bisa digunakan untuk memperkenalkan anak terhadap adanya udara.
Dalam setiap baling-baling, ada tulisan angka dan huruf. Dengan begitu, anak bisa sambil menghafal angka dan tulisan. ’’Diberi foto anak-anak juga untuk absensi. Mereka pasti semangat kalau ada fotonya dalam permainan,’’ ucap guru dari TK Al-Huda itu.
Di bagian bawah baling-baling tersebut terdapat balok yang menampung air. Sebab, baling-baling itu berfungsi mengalirkan air ke sawah alias irigasi. (ina/c20/ai)