Menjadi Kota Sejarah
LEBIH menjaga dan pelestarian warisan budaya yang ada di Ngawi, Bupati Budi Sulistyono rajin mengampanyekan bangunan dan kompleks heritage tersebut sebagai ikon daerah. Tujuannya, peninggalan sejarah itu bisa menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat. ”Harapan kami, Ngawi bisa menjadi salah satu kota sejarah yang bisa dibanggakan masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Kanang tersebut.
Upaya penyelamatan juga kerap disampaikan dengan cara menyisipkan gambar bangunan sejarah, khususnya Benteng Pendem, di setiap reklame atau pengumuman event yang digelar pemkab. Langkah itu dilakukan untuk mempromosikan bangunan peninggalan sejarah kepada setiap masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Ngawi. ”Kami terus berupaya melestarikan bangunanbangunan itu,” jelasnya.
Khusus Benteng Pendem, Kanang tidak jarang menyempatkan waktu untuk sekadar melihat kemegahan bangunan berusia ratusan tahun itu. Dia juga kerap mengajak komunitas pencinta sejarah untuk berfoto bersama dengan latar belakang benteng. Tujuannya, kemegahan benteng tidak dirusak atau dikotori oknum tidak bertanggung jawab. ”Kami juga tidak mengizinkan dilakukan pembongkaran bangunan. Karena bisa menghilangkan nilai sejarah,” imbuhnya.
Kanang juga mengajak pelajar untuk mengunjungi bangunan sejarah Ngawi. Terbukti, hampir tiap akhir pekan banyak anak-anak yang berada di Benteng Pendem. Demikian halnya dengan remaja yang mengabadikan momen bangunan tempo doeloe itu. ”Ngawi saja ada, kenapa harus keluar daerah? Ya kami optimalkan kunjungan untuk pelajar,” ujarnya. (tyo/dip/c10/tom)