Jawa Pos

Pasar Lesu, Tiongkok Serbu Pameran RI

-

JAKARTA – Melemahnya perekonomi­an Tiongkok membuat banyak industri di negara itu yang tidak bisa mengandalk­an lagi pasar domestik. Untungnya, pemerintah Tiongkok mendukung sepenuhnya upaya tersebut dengan memberikan bantuan dana pameran di negara lain.

”Sekarang kita harus membatasi industri dari Tiongkok ikut pameran di Indonesia. Kalau tidak, bisa-bisa seluruh booth dikuasai mereka. Sekarang saja booth untuk industri dari luar negeri 70 persen diisi industri Tiongkok,” ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Effi Setiabudi saat Indobuildt­ech Expo 2015 kemarin (27/5).

Maraknya industri Tiongkok yang mengikuti pameran di Indonesia terjadi sejak perekonomi­an Negeri Panda itu melambat akhirakhir ini. Meski begitu, Tiongkok memiliki komitmen yang besar untuk menyokong industriny­a berpromosi di luar negeri. ”Peme- rintahnya yang membayari biaya sewa tuturnya.

Padahal, pihaknya sudah menaikkan tarif sewa untuk industri dari luar negeri. Saat ini tarif per untuk industri asing sekitar USD 2.700 selama pameran 3–7 Juni 2015 tersebut. Sementara tarif untuk industri dalam negeri hanya Rp 11 jutaan selama pameran. ”Dengan tarif yang tinggi saja, mereka masih masuk. Di antara 300 asing, 200 dikuasai Tiongkok,” ungkap dia.

Berbeda halnya dengan pemerintah Indonesia yang tidak mempunyai dana besar untuk menyokong industriny­a mengikuti pameran di luar negeri. Sebagai contoh saat pameran World Expo Milano di Italia beberapa waktu lalu, biayanya ditanggung swasta. ”Tiongkok sering mengikuti pameran di bidang konstruksi, makanan, dan (perlampuan). Mereka tahu pameran itu penting untuk mendongkra­k ekspor,” jelas Effi. (wir/c14/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia