Jawa Pos

Arkeolog Terlibat Sindikat Pencurian Makam Kuno

-

BEIJING – Pemerintah Tiongkok mendapatka­n tangkapan besar. Mereka berhasil membekuk 175 pencuri artefak bersejarah. Empat di antaranya adalah arkeolog. Tidak tanggung-tanggung, benda bersejarah yang dicuri lebih dari 1.168 buah. Salah satunya adalah giok naga, simbol mitologi Tiongkok yang paling dihormati. Jika benda-benda tersebut dijual, nilainya mencapai USD 80,6 juta (Rp 1, 067 triliun).

’’Lebih dari seribu petugas kepolisian ikut dalam operasi penangkapa­n tersangka dari 10 geng yang berbeda,’’ ujar pihak Kementeria­n Keamanan Publik Tiongkok sebagaiman­a dilansir kantor berita Xinhua pada Selasa (26/5). Itu merupakan tangkapan terbesar sepanjang sejarah Tiongkok untuk kasus pencurian artefak. Selama ini pencurian di makam-makam maupun situs kuno kerap terjadi di Tiongkok.

Hal tersebut disebabkan penduduk Tiongkok pada zaman dahulu kerap menaruh sebagian besar hartanya di dalam makam. Peminat benda-benda bersejarah itu juga sangat banyak. ’’Artefak biasanya diperdagan­gkan dan terjual dalam tempo waktu yang sangat cepat,’’ ungkap petugas kepolisian Cai Hinghui.

Para tersangka mengambil benda-benda berserajah tersebut dengan melakukan penggalian secara ilegal di Niuheliang. Itu adalah situs neolitik di Provinsi Liaoning. Karena penggalian tersebut, situs bersejarah itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Berdasar data UNESCO, Niuheliang adalah situs arkeologi dari 5.500–5000 tahun yang lalu. Itu merupakan makam dan pusat persembaha­n pada masa Hongshan. (AFP/CNN/BBC/sha/c20/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia