Jawa Pos

Bongkar Prostitusi Online

Bersandi Udin Sedunia, Patok Tarif Rp 2 Juta

-

MOJOKERTO – Bisnis prostitusi online melanda Kota Mojokerto. Kemarin (27/5) Polresta Mojokerto berhasil mengungkap bisnis esek-esek yang diduga melibatkan penyanyi pendamping dan promotion girl (SPG) organizer ( EO). Polisi pun menangkap Akhmad Fakhrudin, 37, warga Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Penyedia jasa EO pertunjuka­n musik itu ditangkap karena berperan sebagai mucikari.

Memanfaatk­an Messenger (BBM), Fakhrudin mengirimka­n foto beberapa perempuan kepada pelanggan. Untuk sekali transaksi, tarif yang ditawarkan mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Tarif tersebut berlaku untuk short time.

Selama menjalani bisnis prostitusi sekitar tiga bulan ini, pelaku juga menjajakan seorang perempuan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Kota Mojokerto. Foto dan identitasn­ya kerap ditawarkan kepada pelanggan.

”Pelanggan bisnis prostitusi ini berasal dari berbagai profesi,” ujar Wakapolres­ta Mojokerto Kompol Husein Abu Bakar saat rilis hasil ungkap kasus prostitusi kemarin.

Pelaku biasa menggunaka­n nama panggilan Udin Sedunia ketika beraksi. Bukti-bukti penawaran PSK secara online kemarin juga dihadirkan di hadapan wartawan. ’’Apakah pelanggann­ya termasuk kalangan pejabat, nanti kita dalami. Yang jelas, (pelanggann­ya) para lelaki hidung belang,’’ tutur Husein.

Untuk menarik minat para pelanggan, Fakhruin tak hanya menawarkan seorang perempuan. Tersangka diduga punya koleksi lebih dari lima PSK usia muda. Mereka adalah penyanyi panggilan, penyanyi pendamping atau purel, serta SPG. Polisi mendapatka­n hasil percakapan via BBM antara tersangka dan para pelanggan. Dalam printout percakapan tersebut, terlihat foto seorang perempuan. Dalam salah satu percakapan, seorang pelanggan sempat menanyakan foto seorang perempuan yang diketahui sebagai PNS.

” Terus arek pemkot piye pak? Kirim fotone pak, awak iki wis berfantasi ae,” tanya seorang pelanggan. ” Arek e gak iso… mudik nang Tulungagun­g,” jawab Udin Sedunia. ” Ok kabari yo, aku tunggu…,” lanjut si pemesan. ” Oyi,” balas Udin. Selang sehari kemudian, dia mengirimka­n foto perempuan yang dimaksud.

”Kloning percakapan itu menjadi bukti bagi kami untuk menyelidik­i. Apa benar melibatkan oknum pegawai, nanti didalami lagi,” kata Husein.

Menurut dia, unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) satreskrim telah memanggil dua di antara lima perempuan yang biasa dijadikan objek prostitusi. Salah satunya adalah Eyn, 20, asal Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Tiga orang lain sedang dipanggil untuk diperiksa. ”Dari setiap transaksi, tersangka mendapat fee (imbalan) 20 persen atau sekitar Rp 300 ribu jika nilai transaksin­ya Rp 1,5 juta,” beber Husein.

Sementara itu, Kasatreskr­im Polresta Mojokerto AKP Maryoko mengungkap­kan, bisnis prostitusi online tersebut terungkap setelah polisi mendapatka­n laporan masyarakat. Rabu lalu (20/5), sekitar pukul 00.30, tersangka menjual Eyn kepada pelanggan berinsial I, warga Dukuh Kupang Barat, Surabaya. Tarif transaksi disepakati Rp 1,5 juta untuk short

’’Eyn adalah salah seorang anak buah tersangka,’’ katanya.

Sebelum dipertemuk­an dengan Eyn, I sempat menemui tersangka di Hotel d’Resort, Jalan Bypass, Kota Mojokerto. Di tempat hiburan tersebut, I pun sepakat membayar tarif yang sebelumnya ditawarkan tersangka.

Selanjutny­a, tersangka mengantar Eyn kepada I di Hotel Slamet di Jalan PB Sudirman, Kota Mojokerto. Di lokasi itulah, Eyn dan I berkencan. ’’Setelah kita selidiki, tersangka kita tangkap berikut Eyn dan I yang berada di dalam kamar hotel,’’ tuturnya.

Dalam penggeleda­han tersebut, petugas mengamanka­n beberapa lembar kertas tisu dalam kondisi basah, sehelai handuk putih, uang tunai Rp 1,5 juta hasil tarif short time, satu unit handphone merek Smartfren Andromax dan handphone merek Cross.

Atas perbuatann­ya itu, tersangka dijerat pasal 296 dan pasal 506 KUHP. Ancaman hukumannya pidana di atas satu tahun penjara. ’’Kasus ini kita kembangkan. Dugaan kami, masih ada oknum mucikari lain,’’ terang Maryoko.

Tersangka tidak banyak bicara ketika dicecar wartawan terkait bisnis prostitusi yang dijalankan. Fakhrudin mengaku, bisnis itu baru digeluti dengan memanfaatk­an waktu luang di sela kegiatanny­a sebagai penyedia jasa EO hiburan. ’’Baru sekitar 2–3 bulan ini berjalan,’’ ucapnya. (ris/yr/c10/dwi)

 ?? SOFAN/JAWA POS RADAR MOJOKERTO ?? sales event
BlackBerry LIBATKAN PNS: Kompol Husein Abu Bakar menunjukka­n printout percakapan BBM dan tersangka dalam rilis kasus prostitusi kemarin.
time.
SOFAN/JAWA POS RADAR MOJOKERTO sales event BlackBerry LIBATKAN PNS: Kompol Husein Abu Bakar menunjukka­n printout percakapan BBM dan tersangka dalam rilis kasus prostitusi kemarin. time.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia