Inisiatif Anak Juga Perlu Dipenuhi
KETIKA anak bisa diajak diskusi dan bernegosiasi mengenai pemenuhan kebutuhan, banyak manfaat yang bisa didapat. Anak menjadi individu yang efisien dan efektif. ”Anak mampu mengontrol diri, mengontrol emosi, bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan,” ujar Roslina Verauli MPsi.
Ketika belum bisa memenuhi kebutuhan si anak pada saat ini, orang tua bisa menawarkan untuk menundanya. Anak diajak membuat perencanaan. Cara yang diajukan Claire Gawinowicz, certified parenting educator dari The Center for Parenting Education, Pennsylvania, AS, bisa jadi referensi.
Ketika anak minta dibelikan sepatu dengan merek dan spesifikasi tertentu yang harganya mahal, orang tua bisa melakukan dealing dengan anak. Kebutuhan si anak memiliki sepatu, keinginannya membeli sepatu model terbaru. ”Uang mama cukup untuk membelikanmu sepatu tipe standar. Kalau kamu mau beli yang lebih mahal, bisa ditambah dari tabungan uang jajanmu,” ujar Claire memberikan contoh.
Dengan cara itu, beberapa manfaat terpenuhi sekaligus. Anak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, menentukan prioritas, dan belajar perencanaan keuangan.
Vera menambahkan, wants (keinginan) anak sesekali juga perlu dipenuhi. ”Sebab, itu merupakan wujud inisiatif anak. Apabila selalu dilarang, akan ’mematikan’ inisiatif anak,” ucapnya. Syaratnya, keinginan tersebut tidak mengganggu tanggung jawab dan kedisiplinan anak. Misalnya, ingin menonton YouTube. Boleh, asalkan tugas sekolah sudah diselesaikan. Yang ditonton pun sesuai dengan usianya dan atas pengawasan orang tua. (nor/c10/dos)