Wagub dan KONI Patungan
Siap Berangkatkan Pemenang EJC7s Menuju Thailand
SURABAYA – Para pemenang turnamen sepak bola East Java Championship 7s (EJC7s) mendapat angin segar. Pemprov Jatim dan KONI tidak tinggal diam terkait dengan rencana keikutsertaan mereka di ajang Bangkok International Super Cup pada 6–7 Juni nanti.
Ada empat tim juara. Yakni, Bromo FC Surabaya KU-12, Gissi United Magelang juara KU-13, serta dua tim dari Malang, Banteng Muda (KU-14) dan Elang Putih (KU-15). Awalnya, panitia menjanjikan kepada tim juara untuk tampil di Singapura pada 13–14 Maret lalu. Namun, itu tidak terwujud.
Alasannya, waktu turnamen di Singapura dengan final EJC7s terlalu mepet. Karena itu, pengajuan anggaran ke Pemprov Jatim tidak bisa langsung turun. Sebagai gantinya, Ketua Panitia EJC7s Eka Budi Saputra berjanji mengirim tim juara ke turnamen Bangkok International Super Cup.
Hingga berita selesai ditulis, Eka tidak kunjung memberikan kabar kepada empat tim tersebut soal jadi atau tidak terjun ke turnamen Bangkok. Bahkan, ketika Jawa Pos berusaha meminta konfirmasi melalui telepon maupun pesan singkat, Eka tidak merespons.
Sikap panitia yang terkesan tidak bertanggung jawab itu disesalkan Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid. Dia beberapa kali menghubungi Eka, tetapi tidak ada balasan. Hal tersebut membuat pihak KONI Jatim turut menjadi sasaran kekecewaan para tim juara.
’’KONI Jatim di sini bukan sebagai penyelenggara. Jadi, sebenarnya tidak ada tanggung jawab kami untuk memberangkatkan mereka. Kami hanya bisa membantu sebagian,’’ terang Abror.
Tidak ingin menghancurkan mental para pemain belia tersebut, KONI Jatim dan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf berusaha mencari solusi terbaik. Bahkan, Gus Ipul –sapaan akrab Saifullah Yusuf– akan merogoh kocek pribadi untuk menutup kekurangan biaya keberangkatan empat tim tersebut.
’’Kami sudah diinstruksi Pak Wagub, bagaimanapun caranya, anak-anak harus tetap berangkat. Tetapi, kami akan merundingkan dahulu apakah semua akan diberangkatkan,’’ ujar Abror.
Dia mengungkapkan, biaya yang tidak sedikit itu menjadi alasan pihaknya masih mempertimbangkan untuk memberangkatkan semua tim atau hanya sebagian. Jika dikalkulasi, masing-masing tim ada 14 orang (pemain dan pelatih) dikali 4 tim menjadi 56 orang. Tiket pesawat pergi-pulang sekitar Rp 5 juta dikalikan 56 orang menjadi Rp 280 juta.
Biaya penginapan menghabiskan setidaknya Rp 14 juta selama dua hari (dengan asumsi satu kamar untuk dua orang dengan harga kamar Rp 500 ribu). Total anggaran yang dibutuhkan Rp 280,5 juta. Itu belum termasuk uang pendaftaran empat tim tim, uang saku, dan uang makan selama di Bangkok.
’’ Biayanya lumayan besar. Makanya, besok (hari ini, Red) kami undang perwakilan tim untuk membicarakan masalah itu. Yang jelas, kami akan semaksimal mungkin membantu keberangkatan mereka,’’ kata Abror.
Pengurus Gissi United Magelang Bambang Heri menyambut baik niat Wagub dan KONI Jatim untuk memberangkatkan timnya ke Bangkok. Sebab, perhelatan turnamen tersebut semakin dekat. Kurang sembilan hari.
’’Hingga sekarang, saya belum menerima kabar dari panitia. Tetapi, kalau memang Wagub dan KONI mau membantu, kami sangat berterima kasih. Kasihan anakanak, masa mau gagal lagi,’’ kata Bambang. (okt/c4/ca)