Pasang Microchip Komodo KBS
Sebagai Rekam Medis Sekaligus ID
SURABAYA – Pemasangan microchip di tubuh anak komodo dilakukan Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemarin pagi (27/5). Sebanyak 12 komodo berusia sekitar satu tahun menjalani penyuntikan microchip tersebut sebelum dilepaskan ke habitat buatan di kebun binatang atau biasa disebut exito.
’’Komodo yang bisa disuntik ini harus berusia di atas satu tahun. Kalau masih bayi, tidak bisa karena nanti tidak kuat punggungnya,’’ terang Humas KBS Ryan Adi Djauhari.
Ryan menjelaskan, pemasangan microchip di bagian punggung komodo itu memiliki beberapa fungsi. Di antaranya, sebagai rekam medis. Selain itu, membedakan komodo satu dengan yang lainnya. Setiap microchip memuat nama dan nomor ID masing-masing komodo tersebut
”Juga menandai bahwa komodo tersebut milik KBS. Intinya, pemasangan ini sebagai upaya konservasi,” jelas Ryan.
Ryan menyebut tindakan itu sudah diatur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Setiap hewan kategori apendiks 1 atau langka harus diberi microchip. Itu bertujuan untuk memastikan bahwa hewan-hewan tersebut terawat dengan baik. ’’Karena ada rekam medisnya, jadi bisa diketahui perawatannya. Misalnya mati, juga ketahuan penyebabnya,’’ katanya.
Setelah chip terpasang, dokter lalu memeriksa 12 komodo tersebut. Semua dinyatakan sehat. Tidak ada satu pun yang sakit. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam satu kandang konservasi. ’’Setelah umur dua tahun, baru dipindahkan ke exito,’’ tuturnya.
Pihak KBS berharap seluruh hewan di wilayah mereka memiliki rekam medis yang jelas. Selain untuk mengetahui riwayat kesehatannya, tujuannya menghindari perkawinan sedarah. ’’Kalau kawin sedarah, nanti bisa terjadi kerusakan genetik. Hewan jadi gampang mati,’’ ucapnya.
Disinggung mengenai kandang, Ryan tidak menampik bahwa exito untuk komodo di KBS kurang. Apalagi, 16 komodo lahir pada April lalu. Jumlah keseluruhan komodo di KBS saat ini 79 ekor. Exito yang tersedia hanya enam tempat.
Rencananya, KBS membangun kandang baru di depan wahana akuarium. Seluruh reptil akan difokuskan di tempat itu. Termasuk komodo-komodo yang siap dilepaskan ke exito. ’’Ini direksi juga sudah didesak sama dokter untuk segera membuat kandang baru. Karena komodo yang tidak cocok, biasanya bertengkar jika dipaksa satu kandang,’’ tandasnya. (ant/c6/ayi)