Jawa Pos

Materi Tes Dipastikan Soal Prediktif

Pendaftar SBM PTN Tembus 41 Ribu

-

SURABAYA – Pendaftara­n seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) tinggal dua hari lagi. Jumlah pendaftar pun terus meningkat setiap hari. Kemarin (27/5) jumlah pendaftar di panlok 50 yang meliputi ITS, Unair, Unesa, UINSA, UPN, dan Univ Trunojoyo mencapai 41.195 orang. Sedikit lagi, jumlah tersebut bisa melampaui pendaftar tahun lalu sekitar 44 ribu.

Panitia SBM PTN dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Bekti Cahyo Hidayanto menyatakan, jumlah pendaftar tahun ini bisa jadi bakal melebihi tahun lalu. Salah satu penyebabny­a, tahun ini ada satu kampus yang bergabung dengan panlok 50. Yaitu, UPN Veteran Jatim yang sudah resmi

1.

2.

3. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik. Berisi soal-soal bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan TPA (untuk semua pendaftar). Tes Kemampuan Dasar Saintek. Berisi kumpulan soal matematika, biologi, fisika, dan kimia (untuk pendaftar saintek dan campuran). Tes Kemampuan Dasar Soshum. Berisi soal-soal sosiologi, sejarah, ekonomi, dan geografi (untuk pendaftar soshum dan campuran). menjadi kampus negeri.

Ujian SBM PTN digelar pada 9 Juni. Siswa yang telah atau akan melakukan pendaftara­n SBM PTN harus menyiapkan diri untuk menjalani tes yang menjadi penentu diterima atau tidak di perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut. Nah, salah satu hal yang wajib diketahui pendaftar, banyak materi tes yang berisi soal-soal jenis prediktif. ’’Soal prediktif itu berbeda dengan soalsoal unas. Kalau unas itu jenisnya evaluatif,’’ ujar Bekti.

Dalam soal-soal prediktif, siswa harus sering berlatih. Yakni, bisa dengan membeli paket soal SBM PTN yang dijual di toko buku. ’’Buku yang dijual tersebut bukan dari panitia, tapi bisa digunakan untuk latihan,’’ ucapnya.

Untuk teknis pengerjaan, car- anya seperti tahun lalu. Pendaftar kategori saintek dan soshum cukup mengerjaka­n soal dua kali. Yaitu, tes kemampuan dan potensi akademik (TKPA) serta tes kompetensi saintek/soshum. Namun, untuk pendaftar campuran, siswa harus mengerjaka­n soal tiga kali. Yakni, TKPA, TKD saintek, dan soshum.

Soal SBM PTN dibuat oleh panitia dari divisi khusus pembuatan soal. Mereka biasanya membuat banyak paket soal. Bahkan, sesama panitia tidak memberitah­ukan jumlah paket soalnya. Berdasar pengalaman sebelumnya, bisa jadi ada empat paket soal dalam satu tempat.

Karena itu, dosen sistem informasi ITS tersebut sulit percaya bahwa ada soal yang bocor. Tahun lalu sempat beredar isu bahwa ada bocoran jawaban pada beberapa hari sebelum pelaksanaa­n tes. ’’Hal itu mustahil. Sebab, tim pembuat soal baru saja membuat kunci jawaban setelah siswa selesai mengerjaka­n soal,’’ katanya.

Sementara ini, dalam tataran panitia, tidak ada wacana perpanjang­an waktu pendaftara­n. Bila siswa belum melakukan pendaftara­n, Bekti menyaranka­n agar siswa mendaftar dengan tenang. Maksudnya, dengan mendaftar selama injury time, siswa biasanya mudah panik jika mengalami trouble.

Bila memang ada trouble, Bekti menganjurk­an siswa tidak langsung men- judge bahwa kesalahan terletak pada server panitia. Siswa diharapkan mengecek jaringan internet atau komputerny­a dulu. ’’Kalau jaringan internetny­a bermasalah, bisa mencoba mendaftar ke tempat lain dulu, pastikan tenang saat mendaftar,’’ ungkapnya. (ina/c20/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia