Verifikasi LJUS Selesai dalam Seminggu
SURABAYA – Proses verifikasi dan penilaian hasil pemindaian lembar jawaban ujian sekolah (LJUS) SD/MI dimulai kemarin (27/5). Kabupaten/ kota diberi waktu untuk menyerahkan hasil pemindaian dalam bentuk soft copy.
Sudah ada beberapa kabupaten/kota yang menyerahkan hasil pemindaian LJUS. Di antaranya, Bondowoso, Pamekasan, Nganjuk, Ngawi, Mojokerto, dan Bangkalan. ’’Yang kali pertama menyerahkan biasanya kabupaten/kota yang memiliki sedikit siswa SD/ MI. Setelah US susulan selesai, hasilnya juga dikirim ke provinsi,’’ terang Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dikbud Jatim Nuryanto.
Dia menyatakan sudah membentuk grup di media sosial yang beranggota tenaga pemindaian dari 38 kabupaten/kota. Den- gan begitu, komunikasi tetap selalu terjalin. ’’Kalau ada masalah, dapat segera dikomunikasikan sehingga berjalan lancar,’’ katanya. Dikbud Jatim telah menyediakan enam PC dan dua server untuk menyelesaikan proses itu.
Bila seluruh 38 kabupaten/kota sudah mengirimkan hasil scanning dan tidak ada masalah, proses selanjutnya adalah scoring atau penilaian. Kemudian, Dikbud Jatim melaporkan kepada Puspendik Kemendikbud bahwa siap untuk penilaian. ’’Nanti ada pegawai Puspendik yang datang ke provinsi untuk memberikan aplikasi penilaian. Target scoring tanggal 10 Juni. Tapi, kalau lebih cepat, ya lebih baik tentunya,’’ papar Nuryanto.
Penilaian LJUS seluruh siswa SD/MI dapat selesai dalam dua hari bila berjalan lancar. Setelah dinyatakan oke, barulah pencetakan nilai dalam SHUS (sertifikat hasil ujian sekolah) dapat dilakukan. ’’Proses cetak itu juga berlangsung lama. Belum lagi kalau ada masalah cetak, harus diulang lagi. Biasanya, itu yang buat lama,’’ ungkap Nuryanto.
Pengumuman kelulusan SD/MI se-Jatim serentak dilaksanakan pada 20 Juni mendatang. Jadwal itu lebih cepat bila dibandingkan dengan PSO (prosedur standar operasi), yakni 26 Juni. Sebab, kalender pendidikan SD/MI di Jatim berakhir serentak pada 20 Juni. Hari terakhir dalam kalender merupakan hari pengumuman kelulusan. ’’Setiap provinsi memiliki kalender pendidikan masing-masing,’’ terangnya. (bri/c23/ai)