Serapan APBD 2015 Minim
Bina Marga Malah Masih Nol Persen
GRESIK – DPRD Gresik terus memelototi serapan anggaran setiap dinas, bagian, dan badan di Pemkab Gresik. Hasilnya, semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut masih minim dalam menyerap anggaran. Rata-rata masih di bawah 30 persen. Bina marga bahkan masih nol.
Kemarin (27/5) sejumlah SKPD pemilik anggaran besar dipanggil untuk rapat dengar pendapat ( hearing). Salah satunya Dinas Pekerjan Umum (PU) Gresik. Tahun ini total belanja langsung dinas PU mencapai Rp 541 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk belanja berbagai infrastruktur. Terutama peningkatan dan pembangunan jalan, jembatan, serta fasilitas publik lain.
Namun, hingga kini, serapan anggarannya baru 4,7 persen. Uang yang dibelanjakan setara Rp 25 miliar. Itu pun proyek hasil penunjukan langsung (PL), bukan hasil lelang. ”Serapan anggarannya sangat jauh dari ideal. Masih minus,” kata Wakil Ketua Komisi C M. Syafi’ A.M.
Yang paling parah bidang bina marga. Hingga kini, belum ada satu pun proyek jalan atau jembatan yang dikerjakan. Tahun ini bidang bina marga merencanakan 20 paket proyek dengan total anggaran Rp 120 miliar. Tapi, serapan angggarannya masih nol persen.
”Tentu kami prihatin dengan fakta ini. Sebab, masyarakat menunggu realisasi infrastruktur yang lebih baik,” ujar Syafi’.
Sekretaris Komisi C Taufiqul Umam menegaskan, fakta itu akan menjadi evaluasi dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) Juli nanti. Dia mengingatkan, bagi SKPD yang serapan anggarannya tidak ideal, ada rekomendasi khusus. Misalnya, pengurangan anggaran. ”Ini tidak mainmain. Karena SKPD tidak cakap dalam membelanjakan anggaran,” imbuh politikus Gerindra itu.
Kepala Dinas PU Bambang Isdianto berjanji segera memulai proyek infrastruktur. Ada paket proyek yang lelangnya sudah tuntas. Di antaranya, peningkatan Jalan KH Syafi’i, ruas Cerme–Metatu, Surowiti–Serah, dan Sekapuk– Ujungpangkah. Empat ruas tersebut berstatus jalan kabupaten.
Proyek lain yang akan segera dieksekusi adalah Jembatan Bulang- Serapan anggaran baru 4,7 persen atau setara dengan Rp 25 M Yang dikerjakan baru proyek kecil dengan sistem penunjukan langsung Bidang bina marga jadi sorotan karena serapan masih nol persen Dinas PU berjanji mengerjakan proyek mulai minggu ini. - Jalan KH Syafi’i - Jalan Cerme-Metatu - Jalan Sekapuk-Ujungpangkah - Jalan Surowiti-Serah - Jembatan Bulangkulon DPRD akan evaluasi SKPD dengan serapan anggaran minim Dievaluasi dalam PAK dengan rekomendasi anggaran dipangkas Imbasnya akan banyak proyek yang terancam molor kulon. Tender jembatan yang melintas di Kali Lamong itu dimenangi PT Kharisma Multi Jaya dengan harga penawaran Rp 6,79 miliar. Harga tersebut terpaut Rp 2 miliar lebih dari pagu yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 8,5 miliar. ”Proyek sudah siap dimulai minggu ini,” ujar Bambang.
Sementara itu, paket infrastruktur lain masih dilelang. Termasuk trotoar Jalan Panglima Sudirman dan trotoar Jalan dr Soetomo. Dua paket proyek itu dilelang ulang karena gagal lelang. Menurut Bambang, gagal lelang terjadi karena penawar tidak memenuhi kualifikasi. Kesalahan terjadi lantaran persoalan teknis dan administrasi.
Panitia lelang di unit layanan pengadaan (ULP) terpaksa melelang ulang. ”Kami tidak mau mengambil risiko karena kesalahan kontraktor,” tegas Bambang.
Di pihak lain, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Gresik Yetty Sri Suparyati menampik tudingan dewan. Dia justru mengklaim serapan anggaran setiap SKPD sudah maksimal. Menurut dia, hingga akhir Mei, anggaran telah terserap 30 persen. ”Saya kira sudah baik (serapan anggaran, Red). Tinggal menunggu beberapa proyek yang masih lelang,” ujar Yetty. (mar/c10/roz)