Jawa Pos

Pembuatan E-KTP Masih Terkendala

Ngebut Cetak, Pinjam Alat ke Malang

-

GAYUNGAN – Seruan untuk membuat e-KTP telah lama dilakukan pemerintah. Akan tetapi, hingga kini masih ada saja kendala dalam pembuatan kartu identitas itu.

Di Kecamatan Gayungan, misalnya, kendala utama pembuatan e-KTP adalah banyaknya data pendaftar yang berubah ketika e-KTP sudah jadi. Terutama data status perkawinan. ”Ketika mendaftar, mereka single. Tetapi, ketika sudah jadi KTP-nya, ternyata mereka sudah menikah,” ucap Subandi, staf seksi pemerintah­an Kecamatan Gayungan.

Dia mengatakan, permasalah­an seperti itu membuat kecamatan tidak bisa berbuat banyak. Sebab, urusan pencetakan adalah wewenang Dinas Kependuduk­an dan Pencatatan Sipil (Dispendukc­apil) Kota Surabaya. ”Kecamatan hanya membantu mengurus pengajuan. Pencetakan urusan sana,” jelasnya. Menanggapi perihal tersebut, Kecamatan Gayungan akan menam- pung pembetulan e-KTP yang dikeluhkan warga.

Meski begitu, kesadaran warga Gayungan akan e-KTP cukup tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah warga yang telah mendaftar dan membuat e-KTP. ”Kurang lebih 90 persen,” ujarnya.

Di Kelurahan Babat Jerawat, Tandes, sebagian warga menerima e-KTP ganda. Dampaknya, kelurahan harus menarik KTP dari warganya. ”Yang bermasalah justru yang dari Jakarta. Itu pencetakan kali pertama, tapi hasilnya dobel,” terang Kasi Pemerintah­an Kelurahan Babat Jerawat Lis.

Dia menyebutka­n, pihaknya menerima laporan dari para ketua RW. Hal tersebut diketahui saat e-KTP akan dibagikan. Ada warga yang mengaku telah memiliki KTP. Meski begitu, mereka tetap menerima e-KTP kedua. Kelurahan sementara mendata jumlah warga penerima KTP ganda. Misalnya, di RW I, III, dan IV. ”Akan segera kami tarik,” tegasnya. Untuk e-KTP yang dicetak Dispendukc­apil Surabaya, kondisinya jauh lebih baik.

Lamanya pembuatan e-KTP juga membuat warga mengeluh. Tidak jarang, staf Kecamatan Simokerto terkena getahnya. Hal itu dibenarkan staf Kasi Pemerintah­an Kecamatan Simokerto Edi Yustanto. Biasanya, menurut dia, mereka yang mengeluh adalah warga yang kehilangan KTP, KTP sudah tidak berlaku, atau warga pindahan.

Meski dibekali surat keterangan sebagai pengganti KTP sementara, banyak instansi menolak.

Persoalan lain, jumlah e-KTP yang diajukan oleh kecamatan tidak sesuai dengan jumlah yang dicetak. Padahal, kecamatan bisa menerima belasan permintaan e-KTP dalam sehari.

Kepala Dispendukc­apil Surabaya Suharto Wardoyo mencari cara untuk mengatasi lambatnya pencetakan e-KTP itu. Salah satunya, Dispendukc­apil Malang meminjamka­n tiga alat cetaknya kepada Dispendukc­apil Surabaya mulai Selasa (26/5). Setiap hari satu alat cetak e-KTP bisa menghasilk­an 800 lembar. Jadi, Dispendukc­apil Surabaya bisa menghasilk­an 2.400 lembar e-KTP dalam sehari. (sus/lyn/ bir/aya/c6/nda)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? BISA DIPAKAI: Fasilitas MCK di Tambak Mayor Barat.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS BISA DIPAKAI: Fasilitas MCK di Tambak Mayor Barat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia