Jawa Pos

Evaluasi Total Kinerja Dinas Sorotsoal Anggaran

-

PENYERAPAN anggaran, pencapaian target PAD, dan pembelanja­an anggaran sepanjang tahun anggaran 2014 dilakukan dengan sangat baik. Namun, DPRD ingin memberikan beberapa masukan dan saran terkait beberapa hal untuk menjadikan pembanguna­n Kota Surabaya lebih baik. Terutama yang berkaitan dengan kebijakan dari masing-masing SKPD.

”Yang paling mendapat perhatian dari kami adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan. Penyerapan anggaranny­a masih rendah, tidak sampai 60 persen. Padahal, salah satu alokasi terbesar APBD Surabaya adalah ke dinas ini,” ujar Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji. ”Banjir, pembebasan tanah, dan pengerjaan box culvert yang menghambat beberapa jalan menjadi PR yang belum terselesai­kan,” lanjutnya.

Menurut Armuji, perlu ada komunikasi bersama antara masyarakat, dinas terkait, dan anggota DPRD untuk menyelesai­kan masalah tersebut. Selain itu, terdapat beberapa poin lain yang menjadi perhatian anggota DPRD Kota Surabaya.

Dalam LKPJ (laporan keterangan pertanggun­gjawaban) 2014, tidak disertakan laporan pencapaian target pembanguna­n millennium (MDGs) yang berakhir pada 2015, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Dengan demikian, hal-hal yang belum tercapai pada 2014 bisa dikejar dan diraih dalam perubahan kebijakan dan anggaran di 2015.

Bidang pendidikan yang juga menjadi salah satu dinas dengan anggaran terbesar yang dianggap DPRD Kota Surabaya belum optimal. Sekalipun realisasi kinerja mencapai 100 persen.

Di Surabaya masih terdapat bangunanba­ngunan sekolah tidak layak dan belum direvitali­sasi sehingga potensial bisa membahayak­an siswa. Pemerintah Kota Surabaya harus lebih optimal dalam memperhati­kan hal tersebut agar lebih optimal dalam revitalisa­si dan penyerapan anggaran.

Fokus mendalam juga diperlukan dalam bidang kesehatan. Pemerintah Kota Surabaya harus mempriorit­askan peningkata­n pelayanan kesehatan. Semua karyawan, baik di RSUD BDH dan Dr Soewandhie maupun puskesmas-puskesmas, diharapkan untuk meningkatk­an kualitas sumber daya manusia. Pemahaman mereka terhadap standar peraturan dan pelayanan harus selaras dengan petugas di loket-loket yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

”Pemerintah Kota Surabaya seharusnya perlu merencanak­an pembanguna­n RSUD baru di wilayah selatan dan utara. Fungsinya untuk mengurangi daftar tunggu pasien yang sudah membeludak di dua RSUD tersebut,” kata Armuji. ”Selain terus mempermuda­h akses pelayanan kesehatan oleh masyarakat, pembanguna­n RSUD Dr Soewandhi dapat segera diselesaik­an,” lanjutnya.

Jika pendidikan dan kesehatan sudah optimal, giliran banjir yang juga harus segera dituntaska­n. Sebab, satu hal itu selalu menjadi momok bagi masyarakat Surabaya, terutama saat musim penghujan datang. Jumlah genangan harus segera diminimalk­an. Dengan demikian, permasalah­an kenyamanan, kesehatan, dan kecelakaan karena banjir bisa dikurangi.

Satu hal lagi yang sangat berpengaru­h terhadap kualitas hidup dan kesehatan adalah tentang sampah. Pengelolaa­n sampah di Kota Pahlawan masih harus terus ditingkatk­an. Harus ada upaya pemerintah kota untuk mengurangi beban pasokan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Yaitu, dengan memberdaya­kan masyarakat di tingkat RT/RW dalam pengelolaa­n sampah. APBD pun tidak terlalu terbebani. (kkn/ran)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia