Perkuat Infrastruktur, Kurangi Pengangguran
PEMBANGUNAN yang berkelanjutan menjadi kunci bagi masyarakat Surabaya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Maka itu, pekerjaan-pekerjaan Pemerintah Kota Surabaya yang mangkrak akibat kontraktor nakal harus disikapi keras dan tegas. Sistem lelang dan pengawasan proyek harus segera diperbaiki.
Dengan terwujudnya pembangunan yang berkesinambungan, pengaturan tata ruang Kota Surabaya bisa lebih maksimal. Perda RTRW yang sudah disahkan pada 2014 juga agar segera dibuat rencana detail tata ruang kota (RDTRK) sehingga pengawasan terhadap pembangunan Kota Surabaya dapat dilakukan secara optimal.
”Pemerataan akses infrastruktur permukiman, mulai PJU, paving, saluran, sanitasi, hingga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) harus disertai penyajian data. Termasuk daerah mana yang tidak memenuhi target dan kapan bakal terealisasi,” papar Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji.
”Ruang terbuka hijau tidak ketinggalan harus diwujudkan, termasuk di pantai timur. Dengan membebaskan tanah milik warga yang berada di area lahan konservasi atau ruang terbuka hijau (RTH),” lanjutnya.
Berkaitan dengan kepentingan masyarakat, DPRD Kota Surabaya juga menyoroti PDTS (Perusahaan Daerah Taman Satwa) Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan PD Pasar Surya. Permasalahan di KBS yang berlarut-larut menghambat visi dan misi dari permerintah kota untuk membuat night zoo, sea world, dan lain-lain.
Untuk PD Pasar Surya, DPRD memberikan kajian agar dalam pelaksanaannya tidak kalah bersaing dengan pasar modern. Revitalisasi yang tidak terlihat membuat pasar dijauhi masyarakat karena becek, bau, dan beragam hal tidak nyaman lainnya. Dengan menggeliatnya perekonomian masyarakat, pengangguran di masyarakat dapat dikurangi. (kkn/ran)