Jawa Pos

Bom saat Idul Fitri Renggut 120 Nyawa

Diyala Berkabung 3 Hari, Batalkan Pesta Pora

-

BAGHDAD – Ledakan bom mewarnai perayaan Idul Fitri di Iraq. Jumat malam (17/7), militan Negara Islam alias Islamic State (IS), dahulu bernama ISIS atau ISIL, menyerang Pasar Khan Beni Saad yang sedang ramai. Akibatnya, tidak kurang dari 120 nyawa melayang dan 170 yang lain terluka. Termasuk, perempuan dan anak-anak.

Ledakan yang berasal dari sebuah truk kecil itu merupakan serangan tunggal paling mematikan di Iraq dalam satu dekade terakhir. Sebagian besar korban dalam serangan maut di wilayah timur Provinsi Diyala tersebut adalah kaum Syiah. Saat itu mereka berbelanja setelah merayakan Idul Fitri dengan sanak saudara. Bagi warga Sunni Iraq, Idul Fitri jatuh sehari sebelumnya, atau Kamis (16/7).

’’Khan Beni Saad seketika berubah menjadi lautan darah karena ledakan yang begitu dahsyat itu,’’ ujar Sayif Ali, penduduk Diyala sekaligus saksi mata. Dia sangat prihatin karena ledakan bom di hari pertama perayaan Idul Fitri itu menewaskan begitu banyak orang. Hingga kemarin (18/7), polisi dan aparat masih menyisir lokasi ledakan untuk mengevakua­si mayat yang rata-rata tidak utuh.

Tanpa dikomando, penduduk sekitar lokasi ledakan langsung membantu proses evakuasi dan pencarian korban. Para pria langsung mengosongk­an kotak-kotak berisi tomat dan sayuran. Kotak-kotak itu lantas mereka gunakan untuk mengusung mayat anak-anak dan serpihan tubuh para korban. Berdasar keterangan para saksi mata, sedikitnya 15 anak-anak menjadi korban dalam insiden tersebut.

Kemarin, melalui akun Twitter, IS menyatakan bertanggun­g jawab atas serangan mematikan itu. Kelompok radikal tersebut menyatakan bahwa pelaku ledakan bom bunuh diri itu membawa tiga ton bom dengan menggunaka­n truk. Ledakan hebat tersebut menciptaka­n lubang berdiamete­r sekitar 5 meter dengan kedalaman tidak kurang dari 2 meter di ruas jalan utama Kota Al-Khan.

Selain memorak-porandakan pasar, ledakan itu menghancur­kan bangunan di sekitar pasar. Termasuk, sejumlah kendaraan yang sedang melintas di jalanan ramai tersebut. Sebagian korban, menurut para saksi mata, tewas terpanggan­g di dalam kendaraan karena tidak sempat melarikan diri. Bahkan, sekitar 12 jam setelah ledakan, api masih membakar sejumlah gedung dan kendaraan.

Ketua Parlemen Iraq Salim al-Jabouri mengecam serangan bom bunuh diri yang menyemai teror di Provinsi Diyala tersebut. Dia menyatakan, aksi ISIS itu sebagai kejahatan sektarian yang sangat keji. ’’Pemerintah akan berusaha keras mencegah DAESH (istilah untuk IS dalam bahasa Arab) mengguncan­g stabilitas keamanan Diyala,’’ tandasnya.

Pemerintah provinsi lantas memberlaku­kan tiga hari berkabung dan meniadakan pesta pora selama Idul Fitri. (AP/AFP/BBC/hep/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia