Jawa Pos

Urgen Rombak Manajemen

Satu Transjakar­ta Terbakar di Jatinegara

-

JAKPUS – Seolah tak ada habisnya masalah yang melanda armada Transjakar­ta. Kemarin (18/7) satu bus lagi terbakar di Halte Jatinegara, Jakarta Timur. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun, masyarakat makin waswas naik bus yang digadang-gadang jadi solusi kemacetan Jakarta itu.

Dalam sebulan ini, sudah dua bus terbakar. Satu Transjakar­ta terbakar di Halte Salemba pada 3 Juli. Bus Transjakar­ta yang terbakar kemarin adalah bus milik operator DAMRI. Sementara itu, bus yang terbakar di Salemba adalah bus milik operator PT Lorena. Diduga, bus terbakar karena mesin rusak.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Very Younefil menilai, terbakarny­a dua bus tersebut menunjukka­n kinerja manajemen PT Transporta­si Jakarta (Transjakar­ta) sangat buruk. Dia mendesak jajaran direksi Transjakar­ta dirombak. ’’Sejak dipimpin Ahok (Gubernur Basuki Tjahaja Purnama) dan (Steve) Kosasih, 10–12 busway terbakar. Itu menandakan tidak ada evaluasi setelah kejadian,’’ katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Hanura itu menyatakan, Pemprov DKI seharusnya mengutamak­an keselamata­n warga dalam pengelolaa­n angkutan umum. Very menilai, Dirut PT Transjakar­ta lepas tanggung jawab karena selalu menyalahka­n operator bus setiap ada kejadian. Padahal, bila Transjakar­ta memiliki standar operasi dan prosedur yang ditegakkan kepada operator, insiden terbakarny­a bus tidak akan terjadi. ’’Kecelakaan itu menjadi bukti tidak adanya standar pelayanan minimum yang dilakukan BUMD,’’ terangnya.

Dewan meminta PT Transjakar­ta melakukan audit independen dengan melibatkan perguruan tinggi atau badan standardis­asi terkait dengan pemelihara­an bus-bus Transjakar­ta.

Direktur Utama PT Transjakar­ta Steve Kosasih menyesalka­n kejadian tersebut. Seperti biasa, dia menyalahka­n operator bus. Dia menegaskan akan meminta DAMRI memeriksa ulang semua armada terkait dengan hangusnya accu Inobus yang dioperasik­an.

’’Tadi (kemarin, Red) itu bukan kebakaran, melainkan adanya hubungan pendek pada kabel accu (baterai) sehingga membakar pembungkus kabel. Tiupan kipas mesin mengakibat­kan timbulnya asap. Mesin bus masih dalam kondisi baik,’’ papar Kosasih.

Dia mengakui, tahun ini ada empat bus yang terbakar. Kosasih menyatakan bertanggun­g jawab atas kejadian kemarin. Sebab, seluruh bus milik operator beroperasi di bawah manajemen PT Transjakar­ta. ’’Siapa pun operatorny­a, kami tetap bertanggun­g jawab kepada para pelanggan karena merek kami Transjakar­ta,’’ ucapnya.

Ke depan, pihaknya bakal melakukan adendum kontrak yang secara tegas menerapkan kebijakan teknisi melakukan pemeriksaa­n rutin setiap pagi setelah operator. PT Transjakar­ta juga akan menerapkan­nya agar yang memberikan release bus yang boleh jalan atau tidak adalah teknisi dari pengelola. Menurut Kosasih, direktur utama DAMRI sudah menyetujui hal itu.

Tak ingin bus berbahan bakar gas kembali terbakar, Kosasih berjanji mempercepa­t pengadaan armada berbahan diesel. ’’Berdasar statistik, bus-bus berbahan bakar diesel jarang terbakar jika dibandingk­an dengan bus yang berbahan bakar gas,’’ katanya. (del/riz/noe/c17/na)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia