Eksplorasi Baru di Jalur Legendaris
JPG alias Jalur Pipa Gas merupakan jalur legendaris bagi pencinta MTB, khususnya tipe Sepanjang bulan ini, JPG mengadakan Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini pengelola mencoba bereksperimen dengan jalur baru. Merasakan Sensasi Nite Ride d
country.
ride.
cross
nite
RUTE tersebut menggabungkan jalur JPG dengan jalur Parigi. Ide itu berangkat dari pengelola Mereka ingin mencari sensasi ride yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Alasannya, JPG sudah sering menjadi rujukan para penggila MTB. Pengelola berusaha menghadirkan susasana baru yang semenarik mungkin untuk tahun ini.
”Jadi, kami bersama tim pengurus track mencoba mengombinasikannya dengan jalur Parigi yang tergolong baru,” ucap Irre Heriyanto, sekretaris JPG MTB Bike Park.
Hasilnya tidak sia-sia. Para disuguhi tantangan baru. Memang selama ini mereka sudah cukup hafal dengan lintasan di JPG. Otomatis rintangannya pun bisa diterka.
Namun, dengan adanya jalur baru itu, mereka dituntut untuk ekstrahatihati. Terlebih jalur Parigi yang mayoritas didominasi model lintasan single track berupa jalanjalan setapak. Total jarak yang dilalui lebih kurang 19 kilometer. JPG memiliki panjang lintasan 6,5 kilometer, sedangkan Parigi mencapai 12,5 kilometer.
Seperti biasanya, nite ride yang diadakan tiap malam Minggu itu selalu menghadirkan tantangan ekstra. ”Keistimewaan dari di malam Minggu adalah kami selalu melewati lintasan JPG secara terbalik. Jadi, kami start dari garis finis. Pastinya ini lebih menantang bagi peserta yang terbiasa melewati JPG secara normal,” ujar Irre.
Biasanya rombongan mulai masuk track sekitar pukul 21.30 dan finis di Parigi pada pukul 23.30. Setelah itu, ada pembagian door prize.
Rute terbalik tersebut dimulai dari garis finis yang letaknya tak jauh dari Warung Mpok. Di situ para cyclist langsung disambut dengan single track dengan semak-semak yang tumbuh lebat di kanan dan kiri.
Keluar dari situ, mereka akan menuju jalur tanah merah yang lapang. Setelah menyeberangi sungai, cyclist kembali menemui single track yang menuju arah spot legendaris, yakni roller coaster. Itu adalah sebuah turunan curam yang langsung disambut tanjakan terjal.
Untuk tahun ini, roller coaster tidak boleh dilalui secara terbalik. Kata warga setempat, itu pamali karena terdapat makam di sampingnya.
Selepas roller coaster, cyclist akan disuguhi turunan menuju single track yang diapit area persawahan. Lalu, mereka menghadapi tanjakan yang cukup terjal sebelum finis di Warung Mpok. Selanjutnya, mereka menuju jalur Parigi.
Secara teknis, jalur Parigi memang lebih mudah bila dibandingkan dengan JPG. Namun, tetap saja mereka harus ekstrahati-hati karena baru kali inilah Parigi digunakan untuk nite ride.
Bagi para peserta, melewati lintasan secara terbalik memang bukan perkara mudah. Apalagi ditambah dengan gelapnya malam. Tetapi, justru itulah yang menjadikan nite ride selalu seru. ”Kalau pagi-pagi saja saya juga sering jatuh, apalagi pas malam. Tetapi, justru itu sensasi yang dicari,” ucap Nurani Rahmiasri, cyclist perempuan yang baru pertama menjajal nite ride di JPG.
”Awalnya, setiap weekend pagi saya sering banget menjajal track JPG. Begitu tahu ada nite ride dan ditambah track Parigi, saya jadi makin tertarik untuk mencoba,” ungkap perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta tersebut.
Para cyclist yang hendak menjajal rute nite ride itu tak perlu khawatir. Pengelola sudah mempersiapkan kelengkapan track secara matang. Di tempat-tempat yang gelap sudah dipasang lampu-lampu LED. Dengan begitu, para cyclist dapat meminimalkan kecelakaan.
Selain itu, petunjuk arah pun diperbanyak dan diperjelas sehingga para cyclist tak perlu khawatir tersesat. Lagi pula, nite ride biasanya dilakukan secara rombongan. ”Paling depan ada kapten rombongan yang memimpin. Di belakang juga ada sweeper yang siap menjaga para cyclist. Pokoknya aman kalau bersama-sama panitia,” kata Irre.
Jika nanti hendak menjajal JPG–Parigi, setidaknya harus mempersiapkan perlengkapan standar seperti helm, lampu, ban dalam cadangan, dan toolkit standar. Selain itu, sangat disarankan untuk mengikuti rombongan panitia sehingga tidak tersesat. Dan jika ada kecelakaan di tengah jalan, cyclist bisa segera ditolong. (mat/c10/nur)