Enggan Cari Untung
Hanya Berharap Laga Disiarkan Langsung
JAKARTA – Tim Transisi PSSI te lah mengumumkan harga jual Tur na men Piala Kemerde kaan yang mereka helat pada 1 Agustus mendatang. Ya, turnamen yang dikhususkan untuk tim-tim Divisi Utama Liga Indonesia itu dibanderol Rp 25 miliar untuk semua pertandingan selama tiga pekan.
Para media televisi nasional yang ingin mendapat hak siar seluruh pertandingan dalam turnamen tersebut harus berani mengeluarkan dana besar. Mereka minimal harus membayar sesuai dengan nilai yang telah ditentukan alias tidak ada negosiasi lagi untuk mengurangi harga jual turnamen tersebut.
Salah satu anggota Tim Transisi PSSI Tommy Kurniawan menyatakan, standar harga yang mereka tentukan itu sudah sesuai dengan biaya pengeluaran untuk mengoperasikan event tersebut. Termasuk memanjakan setiap klub dengan match fee yang cukup besar dalam setiap kali pertandingan.
’’Kami tidak ada niat mencari untung dari penjualan hak siar ini. Semua harga yang kami berikan sudah sesuai dengan ongkos yang kami keluarkan sepanjang turnamen,’’ ujar Tommy. ’’Asal kalian tahu, harapan kami dan juga klub-klub peserta adalah berusaha agar setiap pertandingan mereka bisa disaksikan secara nasional,’’ lanjutnya.
Nah, dengan melihat banyaknya media nasional yang ingin mendapat hak siar turnamen tersebut, tim yang dibentuk menteri pemuda dan olahraga (Menpora) itu, tampaknya, tidak sulit mencari media partner. Sejauh ini ada empat media nasional yang ingin mendapatkan hak tersebut. Mereka adalah Kompas TV, NET TV, SCTV dan Indosiar yang berebut mendapatkannya.
Tommy menjelaskan, pihaknya sudah mengirim nominal harga turnamen itu ke empat media tersebut. ’’Kalau sudah ada kejelasan, mungkin awal pekan depan sudah kami umumkan media mana yang akan menjadi pemegang hak siar,’’ tegasnya.
Sementara itu, CEO Kompas TV Buyung Wijaya Kusuma mengungkapkan, rencananya untuk mendapat hak siar turnamen itu tengah dibahas di internal direksi. Hanya, mereka siap jor-joran untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Apalagi, bukan hanya hak siar yang bakal mereka dapat, melainkan juga hak komersial.
’’Kami akan mempertimbangkan juga pemasukan dari segi iklan dan melakukan penyesuaian dengan jadwal iklan,’’ kata Buyung. ’’Di mana-mana, sangat sulit bagi statiun televisi untuk mendapat keuntungan dari hak siar. Hanya, kalau akhirnya merugi, jangan banyak-banyak. Toh, misi kami adalah bagaimana bisa memanjakan pencinta sepak bola lewat media kami,’’ paparnya. (dik/c15/ko)